Sukabumi-Cianjur Sepekan: Santri Dicekoki Obat-obatan

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 10 Agu 2025 17:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/gan chaonan)
Sukabumi -

Berbagai peristiwa terjadi di Kota - Kabupaten Sukabumi dan Cianjur dalam sepekan ini, kabar soal santri berusia 13 tahun yang dicekoki obat warung di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, wanita ditemukan tewas di kamar kos Kota Sukabumi, hingga amukan lutung di Cianjur. Berikut sederet peristiwa menarik yang dihimpun dalam Sukabumi - Cianjur sepekan.

Santri Dicekoki Obat Warung

Seorang santri berusia 13 tahun asal Kota Sukabumi diduga mengalami kekerasan fisik dan psikis selama mondok di sebuah pesantren di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Tak hanya disiksa, korban juga mengaku dicekoki belasan butir obat warung oleh teman satu pondoknya.

Kasus ini kini dilaporkan ke Polres Sukabumi dan tengah dalam proses penyelidikan. Korban diketahui berinisial AF, pelajar kelas 2 SMP. Ia tinggal bersama keluarganya di Perum Cikundul Residence, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Sang ayah, RA (42) mengaku, mendapat kabar dari anaknya pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. "Istri saya dapat WA dari anak, katanya pengen pulang karena nggak kuat disiksa. Dia pinjam HP temannya buat ngabarin," kata RA kepada detikJabar, Selasa (5/8/2025).

RA pun langsung menjemput anaknya ke pondok di wilayah Cikidang. Saat tiba, korban sudah dipindahkan ke rumah salah satu ustaz. Dari pengakuan ustaz dan dua santri lainnya, anaknya sempat dicekoki obat sebelum waktu Magrib, Jumat (4/7).

"Katanya iseng. Obat-obatan jenis pereda nyeri, penurun demam, dan obat batuk flu, yang didapat dari warung. Kata pelaku jumlahnya 20 butir. Setelah itu anak saya tidur sampai susah dibangunkan saat waktu makan malam," tutur RA.

Korban awalnya takut mengadu ke ustaz. Ia justru menceritakan kejadian itu kepada santri perempuan, yang lalu melaporkannya ke pengasuh. Sejak saat itu, korban dipindahkan dari asrama. "Besoknya, baru anak saya cerita kalau dia juga sering disiksa sejak Januari. Katanya pakai bara api dari lidi, dipukul pakai buku. Bekasnya masih ada sampai saya visum," ujarnya.

RA sempat dua kali datang ke pondok untuk bertemu keluarga pelaku, namun tidak membuahkan hasil. Ia lalu melapor ke Polsek Cikidang. Setelah seminggu, barulah keluarga pelaku menghubungi dan mengusulkan mediasi.

RA bersedia menyelesaikan secara kekeluargaan dengan dua syarat, anaknya diperiksa dokter dan dipindahkan sekolah serta pondoknya. "Secara lisan mereka setuju, tapi kompensasi belum diberikan. Tiga hari kemudian malah pihak pondok datang minta saya tanda tangan surat agar kasus ini dianggap selesai. Jelas saya tolak," kata RA.

Ia kecewa karena pelaku masih tinggal di pondok. "Bagaimana anak saya mau balik ke sana kalau pelaku masih ada. Mentalnya sudah kena," ungkapnya.

Akhirnya, pada 30 Juli 2025, RA melapor ke Polres Sukabumi. "Sudah saya visum juga. Tapi hasil visum belum saya terima karena masih di polisi," ujarnya.

Ponpes di Kabupaten Sukabumi buka suara terkait dugaan kekerasan yang dialami santri berinisial AAF (13). Kasus tersebut diklaim sudah selesai melalui mediasi.
Ketua Ponpes Jaisyurrahman, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi Ustaz Azis Awaludin, saat dikonfirmasi detikJabar menjawab lima pertanyaan terkait tanggung jawab dan penanganan pesantren terhadap kasus ini.

"Kalau untuk kejadian saya kurang tahu detailnya," ujar Azis dalam keterangan tertulisnya saat ditanya terkait kronologi kejadian dari pihak ponpes, Selasa (5/8/2025) malam.

Namun menurutnya, pihak pondok langsung mengambil langkah setelah mendapat informasi soal kejadian tersebut, termasuk salah satunya adalah memediasi antar pihak. "Langkah pertama kita melakukan evaluasi dan menghubungi pihak keluarga pelaku dan korban, lalu sepakat mediasi menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Kedua belah pihak antara keluarga/ortu pelaku dan korban bertemu dan mediasi. Pihak keluarga pelaku akhirnya memberikan kompensasi berupa uang untuk berobat korban," katanya.




(sya/iqk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork