Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo ditutup Manajemen baru Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) era John Sumampau. Penutupan obyek wisata di Jalan Tamansari Kota Bandung ini sempat menimbulkan kericuhan.
Berikut 5 fakta dalam kejadian ini:
Gerbang Dijebol
Situasi Kebun Binatang Bandung Rabu pagi mendadak tegang akibat dilakukan penutupan. Petugas keamanan melakukan penjagaan ketat di obyek wisata tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan itu, membuat sejumlah orang merangsek masuk dan akhirnya menjebol gerbang lobi utama.
Kejadian ini bermula saat sekelompok massa bisa menjebol gerbang depan Bandung Zoo yang sedang ditutup sementara. Mereka berkumpul di lobi utama, dan memaksa masuk ke dalam area kebun binatang.
Keributan dua kelompok berbeda pun tak terhindarkan. Massa yang merangsek masuk, sempat terlibat baku hantam dengan petugas yang menjaga Bandung Zoo era manajemen baru.
Akibatnya, gerbang lobi utama pun jadi sasaran. Massa menjebol gerbang tersebut dan kemudian membuat situasi semakin tak terkendalikan.
Polisi yang melakukan pengamanan di lokasi sempat kewalahan menahan massa yang merangsek masuk ke area Bandung Zoo. Namun situasi bisa dikendalikan dan akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk mendinginkan suasana.
Penutupan Dilakukan Demi Amankan Aset
Manajemen baru Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) era John Sumampau memutuskan untuk menutup sementara operasional obyek wisata yang terletak di Jalan Tamansari, Kota Bandung itu. Penutupan dilakukan untuk pengamanan aset daerah, keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat pada Senin (28/7) yang dihadiri perwakilan Pemkot Bandung, Kejati Jawa Barat, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi perhari ini saya bersama jajaran dari pemerintah kota, kita masuk kembali dan mengelola aset milik pemerintah ini. Kami berkomitmen untuk mendukung proses hukum dan memastikan aset milik Pemkot Bandung tetap aman," katanya, Rabu (6/8).
John Sumampau Ambil Alih Kebun Binatang Sejak Maret
Sekedar diketahui, John Sumampau kembali mengelola Bandung Zoo pada Maret 2025 setelah dua petinggi YMT, Bisma Bratakoesoema dan Sri jadi tersangka kasus penguasaan lahan. Namun kemudian, muncul masalah karena manajemen lama bersikukuh tidak mau hengkang dari Bandung Zoo.
Puncaknya, pada 2 Juli 2025, YMT kembali menduduki Bandung Zoo. Kemudian, pada 18 Juli 2025, pengelolaan Bandung Zoo akhirnya diduduki manajemen lama. Setelah memutuskan tidak melakukan tindakan, YMT era John Sumampau pun mengambil sikap tegas pada hari ini dengan menutup sementara operasional Bandung Zoo. Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat jika tindakannya menimbulkan ketidaknyamanan.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat penutupan sementara ini dan berterima kasih atas pengertian dari masyarakat," ujarnya.
Manajemen Lama Merasa Diusir
Sementara itu, Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) atau manajemen lama, Sulhan Safii mengatakan, jika pihaknya telah terusir dari area kebun binatang. Padahal, ia mengkhawatirkan kondisi satwa yang terancam terlantar akibat tindakan penutupan tersebut.
"Ada sekelompok orang dari Taman Safari masuk ke pintu utama kita, masuk ke ruang manajemen, mengusir semua security dan karyawan di dalam. Yang kita khawatirkan kita punya belasan bayi satwa eksotik yang baru lahir, itu pagi-pagi biasanya mereka dikasih makan, sedangkan petugas pakan tertahan di gerbang," ujarnya.
Manajemen Lama Tegaskan Berhak Kelola Kebun Binatang
Pria yang akrab disapa Aan ini menyatakan, pihaknya masih berhak mengelola Bandung Zoo. Sebab, pengurus YMT era manajemen baru tidak bisa menunjukkan surat legalitas sebagai pihak yang ditunjuk untuk mengelola area wisata edukasi satwa tersebut.
"Kalau mereka menyatakan kita ilegal, kita belum dapat suratnya. Karena yayasan ini AHU-nya dibekukan, apalagi sekarang kita dalam persidangan," pungkasnya.
(wip/yum)