111 Pasis Sesko TNI 2025 Digembleng Materi Geopolitik-Operasi Gabungan

111 Pasis Sesko TNI 2025 Digembleng Materi Geopolitik-Operasi Gabungan

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 05 Agu 2025 16:25 WIB
Pembukaan Dikreg ke-54 Sesko TNI 2025
Pembukaan Dikreg ke-54 Sesko TNI 2025 (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-54 Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI 2025 kembali digelar. Sebanyak 111 perwira siswa (pasis) yang berasal dari tiga matra TNI digembleng materi tentang geopolitik dan taktik operasi gabungan militer antarnegara.

Komandan Sesko TNI, Marsekal Madya TNI Arif Widianto mengatakan, ratusan pasis yang mengikuti Dikreg ke-54 rinciannya 48 dari TNI AD, 33 dari TNI AL dan 30 dari TNI AU. Mereka pun akan digembleng dalam pendidikan yang digelar selama 4 bulan hingga Desember 2025.

"Pendidikan angkatan 54 ini akan melaksanakan 4 bulan. Namun sebelumnya, para pasis telah melaksanakan kegiatan matrikulasi selama 1,5 bulan secara online," katanya usai pembukaan Dikreg ke-54 Sesko TNI 2025, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marsma Arif mengatakan, para pasis akan dibekali 23 mata kuliah dengan rincian 40 SKS dan 931 jam pelajaran. Materi tentang geopolitik hingga operasi gabungan militer menjadi bahan ajaran utama untuk para pasis agar siap menghadapi tantangan perubahan zaman.

"Termasuk operasi gabungan multinasional, karena kita kerjasama dengan Institut Security Government Amerika Serikat dan bekerjasama dengan National Guard. Jadi selain mendapatkan ilmu operasional gabungan TNI, para pasis juga akan mendapatkan ilmu operasi gabungan multinasional yang akan diajarkan oleh para pengajar dari US Amerika," paparnya.

ADVERTISEMENT

Dikreg ke-54 Sesko TNI 2025 pun rencananya akan ditutup pada 5 Desember 2025 mendatang. Selain materi tentang operasi militer, para pasis turut dibekali manajemen kepemimpinan yang dibutuhkan.

"Di Sesko TNI, para pasis tidak hanya meningkatkan ilmu akademis. Di luar itu, yang lebih penting pembentukan cara berpikir strategis, bagaimana menganalisa secara konseptual masalah yang ada, dan berkontribusi antar matra, antar instansi maupun antarnegara saat pelaksanaan operasi," pungkasnya.




(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads