Ambisi Sukabumi di Porprov Jabar 2025 Meski Anggaran Tak Ideal

Ambisi Sukabumi di Porprov Jabar 2025 Meski Anggaran Tak Ideal

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 03 Agu 2025 22:30 WIB
Ilustrasi Olahraga Jaga Kesehatan
Ilustrasi olahraga (Foto: Shutterstock/)
Sukabumi -

Keterbatasan anggaran tak menyurutkan langkah KONI Kabupaten Sukabumi untuk menatap Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) Jawa Barat 2025. Tak lagi sekadar bersiap, ratusan atlet dari puluhan cabang olahraga kini diklaim siap tempur demi nama harum daerah.

Ketua KONI Kabupaten Sukabumi, Sirojudin, menegaskan bahwa ini bukan sekadar urusan bertanding, melainkan pertaruhan harga diri.

"Sekarang kita sudah betul-betul siap hadapi BK Porprov. Bukan persiapan lagi. Ini soal semangat juang dan martabat daerah," kata Sirojudin di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Minggu (3/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total 58 cabang olahraga (cabor) yang terdaftar di KONI Sukabumi, sebanyak 45 cabor sudah dipastikan ambil bagian dalam BK Porprov. KONI mengklaim telah menerapkan seleksi ketat demi efektivitas dan efisiensi anggaran.

ADVERTISEMENT

"Ini bukan piknik. Atlet yang diberangkatkan harus benar-benar siap dan layak bertarung. Kita selektif, yang belum siap ya tidak diberangkatkan," tegasnya.

KONI menyebut hanya mengirimkan cabor-cabor yang punya peluang besar menyumbang medali. Evaluasi dari ajang sebelumnya juga dilakukan agar hasil kali ini bisa lebih maksimal.

Meski dengan segala keterbatasan, target KONI Sukabumi terbilang cukup ambisius. Sirojudin menyebut pihaknya menargetkan bisa menembus 10 besar dalam gelaran Porprov Jabar nanti. Sebagai catatan, pada Porprov sebelumnya Sukabumi berada di peringkat ke-12.

"Kalau bisa juara umum ya syukur, tapi target realistisnya kita bisa tembus 10 besar. Tahun lalu ranking 12, mudah-mudahan sekarang bisa naik," ujarnya.

Anggaran Rp2,1 Miliar Dinilai Masih Jauh dari Ideal

Tantangan terberat yang dihadapi KONI saat ini adalah keterbatasan dana. Dengan jumlah kecamatan yang mencapai 47 dan cabor sebanyak 58, anggaran hibah tahunan Rp2,1 miliar dinilai jauh dari kata ideal.

"Idealnya, anggaran itu puluhan miliar. Tapi kita paham kondisi daerah. Kita sesuaikan dengan keadaan. Yang penting semangat dan perjuangan atlet tetap jalan," tutur Sirojudin.

Di tengah keterbatasan ini, ia berharap semangat juang tak ikut ciut. Ia menegaskan bahwa prestasi bisa lahir bukan hanya dari anggaran besar, tapi dari tekad dan kerja keras.

"Kita buktikan bahwa dengan anggaran kecil pun, prestasi bisa besar. Jangan kalah sebelum bertanding," tutupnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads