Jagat maya kini sedang ramai dengan fenomena pengibaran 'Jolly Roger', bendera legendaris dari anime One Piece. Bendera hitam bergambar tengkorak dan topi jerami itu banyak dipasang di depan rumah warga, mobil hingga truk yang melintas di sejumlah jalan raya.
Bagi yang belum tahu, Jolly Roger adalah bendera milik kru Topi Jerami, kelompok bajak laut pimpinan Monkey D. Luffy di anime One Piece. Di anime itu, Luffy dan kelompoknya dikisahkan bukan sebagai bajak laut yang jahat, namun jadi andalan masyarakat lemah melawan penindasan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ayal, pengibaran bendera One Piece itu pun diyakini bukan sekedar gaya-gayaan dan mengandung pesan yang mendalam. Di berbagai unggahan, narasi yang disebutkan bahwa cara tersebut dilakukan untuk menyindir pemerintahan Prabowo-Gibran.
Lantas, bagaimana kondisinya di Kota Bandung? Pemkot Bandung sendiri mengaku belum menerima laporan soal fenomena pengibaran bendera One Piece yang terjadi. Meskipun demikian, langkah pencegahan akan tetap dilakukan dengan mengerahkan tim intelijen ke lapangan.
"Kami akan koordinasi terlebih dahulu dengan jajaran intelejen yang ada di Forkopimda Kota, karena di Kesbang ada kerjasama intelejen. Nantinha, jajaran intelejen itu kami tentunya akan menyebarluaskan ke rekan-rekan terutama ke aparat kewilayahan," kata Kabid kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Kota Bandung, Tatang Hamdani, Jumat (1/8/2025).
Tatang turut mengomentari fenomena pengibaran bendera One Piece jelang Agustusan. Meski hanya sebatas anime, tapi Tatang menyadari ada upaya lain dari fenomena tersebut.
"Kalau secara umum lihat one piece kebanyakan kartun ya, teman-teman juga baru tahu dimanfaatkan oleh kelempok tertentu. Nah ini yang harus kita dalami untuk memastikan informasi itu dan teman-teman intel yang punya kapasitas yang lebih meyakinkan sumbernya dari mana kiri-kira siapa yang menjadi pendorong dan penggerak aktivitas itu," ungkapnya.
"Tapi memang ini sinyalnya ke arah disintegrasi dan radikalisme larinya kesana dikhawatirkan kesana," tambahnya.
Lebih jauh, Tatang mengaku bakal ada tindakan jika memang fenomena tersebut mengarah ke tindakan yang tidak diinginkan. Jika menemukan laporan itu di lapangan, Pemkot Bandung menurutnya bisa mengambil sikap tegas dengan menurunkan bendera tersebut.
"Nah kita pastikan dulu apakah memang informasi awal itu betul bahwa ini sebagai langkah upaya dari pihak-pihak yang ingin mengganggu keberadaan kita selaku masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Kalau memang sinyal itu mengarah ke aktivitas yang kita tidak harapkan, tentunya ada pihak-pihak yang punya kapasitas untuk menurunkan bendera itu. Kita lihat apakah Satpol punya kewenangan disana kita telusuri dulu secara aturan. Takutnya dinilai ada urusannya karena ini bendera kartun biasa," pungkasnya.
(ral/dir)