Potret pendidikan di Tanah Air masih saja menyisakan cerita yang memprihatinkan. Seperti yang dialami Sekolah Dasar Negeri Ciawi 5, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Semua ruang kelas di sekolah ini terancam ambruk dengan atap yang sudah ditopang puluhan bambu.
"Ini sejak saya ke sini sudah begini pak. Ada informasi sejak 2008 delapan mulai rusak," kata Kepala sekolah SDN Ciawi 5, Herlina Senin Siang (28/7/25).
Atap ruang kelas satu sampai enam rusak. Selain telah berlubang, atap kelas juga berlumut karena genting bocor dan air hujan masuk. Rata-rata setiap kelas ditopang dua sampai empat bambu. Tujuanya agar atap tidak ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh ruangan ditopang bambu yah atapnya. Bolong, anak anak khawatir belajar juga," kata Herlina.
Herlina menambahkan dari enam lokal ruang kelas yang rusak, kondisi ruang kelas 3 dan 4 merupakan yang paling parah. Atap kelas bocor akibat getaran gempa dan hujan, serta kondisi atap yang sudah lapuk dimakan usia.
"Jadi kelas 3 dan kelas empat yang rusak parah. Pihak sekolah sudah melakukan upaya untuk menopang atap dengan bambu agar tidak ambruk, namun khawatir jika tiba-tiba ambruk saat proses belajar mengajar," kata Herlina.
![]() |
Pihak sekolah sudah melaporkan dan mengusulkan bantuan untuk merehabilitasi ruang kelas. Mereka berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan sekolah.
"Kami berharap sekolah kami segera diperbaiki, kasihan anak-anak," kata Herlina.
Herlina menyebut jika hujan deras kegiatan belajar mengajar dilaksanakan daring. Siswa belajar dari rumah untuk hindari hal yang tidak diinginkan.
"Kalau hujan deras belajar jadinya daring yah. Kita antisipasi yang tidak bagus," kata Herlina.
Para siswa kelas 1 sampai kelas 6 harus belajar dengan dihantui rasa was-was. Para siswa ketakutan ruang kelasnya tiba-tiba ambruk saat belajar. Apalagi saat musim hujam tiba.
"Was-was takut ambruk pas belajar. Apalagi hujan kayak sekarang," kata Siswa Kelas 5 M Alby.
![]() |
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Ahmad Solihin memastikan seluruh sekolah yang rusak akan mendapatkan giliran perbaikan. Pihak sekolah harus memasukan ke dalam dapodik agar diusulkan di sistem Krisna Kementrian Pendidikan. Namun, yang menentukan mendapat rehab dari pusat.
"Artinya semua yang kondisinya tidak baik muncul divdapodik kita masukan ke sistem Krisna di kementrian tahun lalu kami masukan 400 lebih. Tapi kan yang menentukan rehab dipusat," kata Ahmad Solihin.
"Yang menjadi keharusan setiap satuan pendidikan up date terus dapodik. Maka kalau kadaluarsa segera diperbaiki biar tersentuh perbaikan," ujar Ahmad Solihin
(yum/yum)