Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila menyoroti masih banyaknya pelaku usaha yang tidak menyetorkan pajak ke kas daerah. Fajar pun mengancam akan mengambil langkah tegas berupa tindakan hukum jika hal tersebut masih berlanjut.
"Kami sebenarnya tidak ingin menggunakan jalur litigasi atau pidana. Tapi kalau pelaku tetap membandel dan tidak bisa diajak bicara, maka tindakan tegas akan kami ambil," ungkap Fajar di Sumedang, Kamis (24/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar mengaku Pemerintah Kabupaten Sumedang telah memiliki data pengusaha khususnya di bidang restoran yang tidak menyetorkan pajak ke kas daerah. Sejauh ini, untuk lokasi sendiri, Fajar mengatakan pengusaha yang tidak menyetorkan pajak ke kas daerah dominan berada di daerah Jatinangor dan pusat kota Sumedang.
"Kami sudah mempunyai data restoran-restoran yang pajaknya tidak disetorkan ke kas daerah. Untuk saat ini kami masih melakukan pendekatan persuasif melalui Bapenda kepada pelaku usaha. Namun sudah tiga bulan kalau tidak ada tindak lanjut para pengusahanya masih bandel maka kami akan melimpahkan berkas tersebut ke pengadilan, karena itu masuknya sudah penggelapan pajak," katanya.
"Kami minta para pengusaha taat membayar pajak. Suarakan ini, agar mereka tertib. Contohnya di Jatinangor, ada sebuah restoran dan kafe besar yang kedapatan tidak menyetorkan pajak ke kas daerah," sambungnya.
Fajar mengungkapkan, restoran tersebut telah melakukan penggelapan pajak selama delapan bulan terakhir. Dalam struk pembayaran yang diberikan kepada konsumen, tercantum adanya pajak, namun tidak disetorkan ke pemerintah daerah.
"Ini bukan soal jumlah yang besar atau kecil, tapi soal integritas. Hal seperti ini berdampak besar bagi pendapatan daerah dan kepercayaan publik," ujarnya.
Meski demikian, Pemda Sumedang masih mengedepankan upaya persuasif sebelum menempuh jalur hukum. Langkah ini, menurutnya, merupakan bagian dari upaya menciptakan iklim usaha yang sehat dan kondusif di Sumedang.
"Sebetulnya kami tidak mau masuk ke ranah hukum karena usaha merupakan salah satu faktor kemajuan daerah dan menciptakan lapangan pekerjaan, akan tetapi kami ingin pengusaha jujur," pungkasnya.
(sud/sud)