Memanas! Serangan Roket Kamboja Dibalas Gempuran F-16 Thailand

Kabar Internasional

Memanas! Serangan Roket Kamboja Dibalas Gempuran F-16 Thailand

Novi Christiatuti - detikJabar
Kamis, 24 Jul 2025 14:47 WIB
This handout picture taken and released by the Royal Thai Army on July 24, 2025 shows the debris of a damaged house by a rocket strike in Surin provinces Kap Choeng district. A Cambodian rocket strike wounded three Thai civilians on July 24, 2025, the Thai army said, as the two sides clashed over a disputed border area. (Photo by HANDOUT / ROYAL THAI ARMY / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT AFP PHOTO /  ROYAL THAI ARMY - HANDOUT - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS
Foto yang dirilis militer Thailand menunjukkan puing-puing rumah yang rusak akibat serangan roket Kamboja di area perbatasan (Foto: HANDOUT/ROYAL THAI ARMY/AFP)
Bandung -

Hubungan Kamboja dan Thailand kembali memanas di perbatasan kedua negara. Teranyar, tiga warga sipil Thailand mengalami luka akibat tembakan roket Kamboja di area permukiman.

Dikutip dari detikNews, militer Thailand dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (24/7/2025), mengecam apa yang disebutnya sebagai "serangan terarah terhadap warga sipil" oleh pasukan Kamboja.

Disebutkan militer Thailand bahwa dua roket BM-21 telah menghantam sebuah komunitas di distrik Kap Choeng, Provinsi Surin, dan melukai sedikitnya tiga warga sipil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saling Tuduh

Namun dalam pernyataan pada Kamis (24/7) pagi, Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh militer Thailand telah melepaskan tembakan terlebih dahulu dalam bentrokan terbaru di dekat dua kuil di area perbatasan antara Provinsi Surin di Thailand dan wilayah Oddar Meanchey di Kamboja.

"Militer Thailand telah melanggar integritas teritorial Kerajaan Kamboja dengan melancarkan serangan bersenjata terhadap pasukan Kamboja yang ditempatkan untuk mempertahankan wilayah kedaulatan negara," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Sebagai respons, Angkatan Bersenjata Kamboja menggunakan hak mereka yang sah untuk membela diri, yang sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional, untuk menangkis serangan Thailand dan melindungi kedaulatan serta integritas wilayah Kamboja," tegasnya.

Sementara militer Thailand, dalam pernyataannya, menuduh tentara Kamboja yang pertama kali melepaskan tembakan.

Disebutkan militer Thailand menyebut bentrokan terbaru itu terjadi sekitar pukul 07.35 waktu setempat, ketika sebuah unit penjaga Kuil Ta Muen mendengar suara drone Kamboja mengudara di atas kepala.

Kemudian, menurut militer Thailand, enam tentara Kamboja yang bersenjata, termasuk satu tentara yang membawa granat berpeluncur roket, mendekati pagar kawat berduri di depan pos Thailand.

Tentara-tentara Thailand berteriak untuk memperingatkan mereka, namun menurut militer Thailand, sekitar pukul 08.20 waktu setempat, pasukan Kamboja melepaskan tembakan ke arah sisi timur kuil, atau sekitar 200 meter dari pangkalan militer Thailand.

Thailand Kerahkan Jet Tempur F-16

Para pilot Ukraina kerahkan jet tempur F-16  di dalam wilayahnya, saat invasi Rusia terus berlanjut. Pengerahan ini diumumkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky.Jet tempur F-16 Foto: AP/Efrem Lukatsky

Merespons serangan tersebut, militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16. Jet-jet tempur Thailand itu menyerang dua target militer di wilayah Kamboja.

Wakil juru bicara militer Thailand, Ritcha Suksuwanon, seperti dilansir AFP, Kamis (24/7/2025), mengatakan bahwa setidaknya enam jet tempur F-16 telah dikerahkan dari Provinsi Ubon Ratchathani untuk menyerang dua "target militer Kamboja di darat".

"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target-target militer sesuai rencana," sebutnya saat berbicara kepada wartawan.

Tidak diketahui secara jelas dampak serangan jet tempur F-16 Thailand tersebut. Belum diketahui apakah ada korban jiwa akibat serangan tersebut.

Pertikaian Bertahun-tahun di Segitiga Zamrud

Kamboja dan Thailand yang bertetangga ini terlibat pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, di mana perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang merupakan lokasi bagi beberapa kuil kuno.

Perselisihan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, berkobar menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun yang lalu, dan kembali meletus pada Mei lalu ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di area perbatasan.

Buntut bentrokan terbaru ini, Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh dalam pernyataan via Facebook mengimbau warganya meninggalkan Kamboja "sesegera mungkin", kecuali memiliki alasan mendesak untuk tetap tinggal.

Halaman 2 dari 2
(nvc/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads