Keluhan Warga soal Demo Pelaku Pariwisata di Bandung yang Bikin Macet

Keluhan Warga soal Demo Pelaku Pariwisata di Bandung yang Bikin Macet

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 21 Jul 2025 17:53 WIB
Flyover Pasupati ditutup pedemo.
Flyover Pasupati ditutup pedemo. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Arus lalu lintas dari Jalan Surapati menuju Jalan Dr Djunjuna (Pasteur) Kota Bandung via Flyover Pasupati atau Mochtar Kusumaatmadja macet total akibat ada demonstrasi yang dilakukan para pekerja pariwisata di Jawa Barat, Senin (21/7/2025).

Kemacetan itu menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat yang terjebak macet dan terjebak masuk ke ruas Flyover Pasupati. Mereka yang terjebak tidak bisa maju dan tidak bisa mundur.

Seperti yang dialami Aliyudin, warga Cimahi ini terjebak di atas jalan layang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sudah terlanjur naik dari Baltos, nggak bisa mundur lagi karena di belakang saya sudah ngantre," ujarnya.

Aliyudin mengaku kecewa kepada masa aksi, karena telah menutup akses jalan umum. "Terlalu memikirkan ego sendiri, tanpa memikirkan orang lain," keluhnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, setiap warga yang melintasi jalan tersebut juga sama-sama memiliki kepentingan, apalagi demonstrasi ini terjadi hingga sore hari.

"Seharusnya ketika mereka kecewa dengan Pemprov sudah saja bertahan di depan Gedung Sate, jangan menutup Flyover Pasupati," terangnya.

Apalagi suara klakson telolet, menurutnya bising sekali. "Bising banget, keganggu sekali," ungkapnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Dian. Mobil milik warga Gunung Batu itu juga sama-sama sempat terjebak macet.

"Migren saya dengar telolet, maksudnya apa ya, kok menyampaikan aspirasi, gini banget," ujarnya kesal.

Menurut Dian, mereka tak memikirkan orang lain saat hendak melintas. Apalagi rombongan pendemo ini melintas di atas jalan layang dimana di bawah jalan layang terdapat rumah sakit yakni RSHS.

"Kebayang suaranya, bikin bising di rumah sakit. Nggak paham asli, apa-apaan sih," tegas Dian.

Dian berharap kepada para pengusaha bus, jika akan demo lagi untuk menyampaikan aspirasinya secara bijak dan tidak merugikan orang lain.

"Harus pikir-pikir lagi, kalau tujuannya gubernur demo saja kantornya, jangan menutup jalannya," pungkasnya.

Demonstrasi yang dilakukan para pekerja pariwisata ini sebelumnya dilakukan di depan Gedung Sate, Kota Bandung. Usai membunyikan klakson telolet, mereka meninggalkan kawasan Gedung Sate dan melaju menuju Jalan Pasteur melalui Flyover Pasupati.

Sama seperti demo sebelumnya, terdengar suara telolet dari bus-bus yang melakukan demo. Sementara itu awak bus nampak duduk di bahu jalan dan ada juga yang duduk di atas bus hingga tempat penyimpanan tas di bus tersebut.

"Ini bentuk kekecewaan kami kepada pemerintah Jawa Barat," kata salah satu awak bus.

Massa menuntut supaya Pemprov Jabar mencabut Surat Edaran Nomor 43/PK.03.03/KESRA yang memuat larangan study tour era Dedi Mulyadi.

(wip/orb)


Hide Ads