Sunyi di Gerbang Pesta Makan Gratis Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Sunyi di Gerbang Pesta Makan Gratis Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Hakim Ghani - detikJabar
Sabtu, 19 Jul 2025 14:45 WIB
Gerbang tempat terjadinya insiden maut pesta pernikahan di Garut.
Gerbang tempat terjadinya insiden maut pesta pernikahan di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Di gerbang ini lah, semua cerita itu bermula. Tiga orang melepas nyawa, terhimpit dan terinjak manusia lainnya yang memburu makan siang gratis di acara pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina.

Jumat 18 Juli 2025, akan dikenang sebagai peristiwa memilukan yang menjadi duka di benak warga Garut. Pasalnya, momen istimewa pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina berubah menjadi peristiwa berdarah tiga orang warga Garut.

Kejadian horor itu masih teringat jelas di benak Nelis (38), seorang pedagang yang berjualan di sana. Sedari pagi, Nelis sudah melihat massa mulai berdatangan ke lokasi untuk berburu makan gratis yang disediakan penyelenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siangnya, sekitar selepas salat Jumat, massa yang sudah berkumpul itu mulai mendekati pagar gerbang masuk menuju lokasi acara. "Orang itu banyak, sejak dari Kimia Farma, itu sampai ke sini (TKP) itu berkumpul," ucap Nelis kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (19/7/2025).

Jika mengacu pada pernyataan Nelis, jarak antara toko Kimia Farma di Jalan Cimanuk menuju TKP itu merupakan Jalan Kabupaten. Berjarak sekitar 200 meter. Menurutnya, di sana penuh manusia saat kejadian berlangsung.

ADVERTISEMENT

Mereka antre hendak memasuki gerbang sebelah barat menuju Pendopo. Pintunya terbilang kecil, jika dibanding jumlah massa yang datang. Hanya sekitar 4 meter saja lebarnya.

"Pintu itu tidak dibuka semuanya. Tapi hanya satu badan saja. Jadi ada yang masuk, ditutup lagi. Masuk lagi, ditutup lagi. Enggak dibuka semuanya," jelasnya.

Senada dengan Nelis, Wiwit (35) mengutarakan hal serupa. Pedagang camilan ini menuturkan, massa terlampau banyaknya, tak sebanding dengan petugas yang berjaga.

"Saya lihat memang banyak sekali orang. Kalau jualan mah tidak dilarang," katanya.

Saat ini, di lokasi kejadian sendiri terpantau sepi. Hanya terdapat sejumlah awak media yang terus mencari informasi terkini mengenai peristiwa tersebut.

Di beberapa sudut, terdapat garis berwarna hijau muda yang dibuat polisi, saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sabtu dini hari tadi. Garis itu menandai posisi sejumlah korban saat dievakuasi.

Meskipun kondisinya sepi, tapi kericuhan di acara pesta pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina kemarin, masih tergambar jelas di ingatan Tugi, petugas parkir di sana.

"Saya hanya lihat saja, karena sudah tua. Tapi saya lihat jelas, kalau banyak orang yang lemas-lemas, berdesakan," ungkap pria bernama lengkap Tugiantoro itu.

Menurut Tugi, saat itu ramai ambulans datang silih berganti, mengangkut para korban yang terkulai lemas. "Ambulansnya di luar area. Iya, ngangkut pasien ke rumah sakit," ucap Tugi.

26 Korban, 3 Tewas

Insiden di acara makan gratis pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi yang digelar pada Jumat, (18/7) siang ini menelan 26 korban dengan tiga di antaranya meninggal dunia.

Mereka adalah seorang anggota Polri bernama Bripka Cecep Saeful Bahri, serta Vania Aprilia (8) dan Dewi Jubaedah (61). Mereka sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di kampung halaman masing-masing.

Atas kejadian ini, Dedi Mulyadi sendiri mengaku bertanggungjawab. Dia menyatakan sudah menyambangi keluarga korban dan memberikan uang santunan sebesar Rp 150 juta.

Selain untuk keluarga korban tewas, Dedi juga memberikan uang santunan untuk korban yang terluka sebesar Rp 10 juta. Selain dari Dedi, santunan untuk korban tewas juga diberikan Maula dan Putri sejumlah Rp 100 juta.

(orb/orb)


Hide Ads