Insiden dalam acara pesta rakyat di Garut yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya dirawat mendapat perhatian serius dari anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Farabi A Rafiq.
Ia menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebenarnya telah mengingatkan panitia untuk tidak menggelar pembagian makanan gratis karena berisiko menimbulkan kekacauan.
"KDM adalah seorang gubernur yang cinta rakyat, maka pasti rasa ingin berbaginya tinggi," ujar Farabi dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, menurut Farabi, Dedi justru sempat melarang pembagian makanan karena khawatir terjadi kericuhan. "Namun KDM sempat melarang panitia melakukan pembagian makanan tersebut karena risiko terjadi chaos," ungkapnya.
Farabi menjelaskan, apabila acara tetap berjalan di luar sepengetahuan Dedi, maka hal itu di luar tanggung jawab langsung gubernur. Namun, ia menegaskan bahwa Dedi tetap menunjukkan sikap empati dan tanggung jawab moral.
"Namun jika acara tetap dijalankan, KDM tidak tahu menahu namun tetap akan bertanggung jawab dengan dasar empati," tegas Farabi.
Ia menyebut, usai kejadian, Dedi langsung bersikap dengan memberikan bantuan, menjenguk para korban, serta menyampaikan permintaan maaf secara langsung bersama keluarganya.
"KDM langsung ambil langkah cepat memberi bantuan dan menjenguk para korban, juga meminta maaf bersama keluarga," jelasnya.
Farabi juga menyampaikan bahwa panitia telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pemerintah setempat dalam penyelenggaraan acara. Namun, musibah tetap terjadi di luar dugaan semua pihak.
"Panitia juga sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pemerintahan setempat, namun musibah tetap terjadi," katanya.
"Saya turut prihatin akan kejadian ini. Semoga keluarga ditabahkan dan korban diterima di sisi-Nya," tandasnya.
(bba/yum)