.webp)
Universitas Islam Bandung (Unisba) resmi melantik Prof. Ir. A. Harits Nu'man, M.T., Ph.D., IPU. sebagai rektor baru untuk masa bakti 2025-2029. Dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, ia menargetkan akan menjadikan Unisba sebagai perguruan tinggi dengan jumlah profesor terbanyak di Jawa Barat.
"Dari sisi peningkatan marwah akademiknya, insya Allah nanti Unisba menjadi perguruan tinggi dengan jumlah profesor terbanyak di Jawa Barat," ungkap Harits saat ditemui seusai pelantikannya di aula Unisba, Selasa (15/7/2025).
Untuk mencapai hal tersebut, ia mengatakan akan memulai dengan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para dosen. Ia berencana untuk memperbanyak dosen lulusan S3 hingga memperkecil jumlah dosen lulusan S2 hingga nol persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia juga akan menihilkan posisi tenaga pengajar hingga asisten ahli, dan menggantikannya dengan posisi lektor hingga lektor kepala. Posisi lektor tersebut, ia mengatakan, lebih berpotensi untuk menjadi guru besar.
"Mudah-mudahan dalam dua bulan akan lahir tiga guru besar dan 13 lektor kepala sebagai tambahan. Jadi total mungkin 60 persennya sudah lektor kepala," ujarnya.
Selain itu, Harits juga berencana akan menambah jumlah program studi yang terakreditasi unggul. Mulai dari Fakultas Hukum, Fakultas Tarbiah dan Keguruan, Fakultas Ilmu Komunikasi hingga Manajemen.
Tak hanya di tingkat nasional, ia juga berencana untuk membuat kampus Unisba "go international" dengan target masuk ke dalam World University Ranking di Oktober tahun ini.
"Di nasional itu rekognisinya kita sudah ada di peringkat 34. Itu akan kita jaga dan kita tambah, mudah-mudahan bulan Oktober bisa masuk ke dalam World University Ranking," paparnya.
Buka Kelas Internasional
Harits memaparkan, saat ini sudah ada beberapa kelas dalam program studi di kampus Unisba yang telah siap untuk diluncurkan sebagai kelas internasional. Perkuliahannya tak hanya bisa dilakukan secara offline di kampus Unisba, melainkan juga secara online. Hal ini memungkinkan mahasiswa dari berbagai lokasi untuk ikut perkuliahan tanpa terkendala jarak.
"Kita akan coba merancang sebuah program studi di luar kampus utama. Jadi (perkuliahan) tidak hanya du Unisba, bisa saja di Sumatera, di Kalimantan, atau di manapun. Itu yang disebut globalisasi dan juga internasionalisasi. Ada beberapa kelas yang sudah siap dengan kelas internasional," terangnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan akan berupaya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa di setiap jenjang dengan berbagai aktivitas dan strategi. Meningkatkan rekognisi di tingkat nasional hingga internasional menjadi salah satu jalan yang akan ditempuh.
"Kita akan mengimbangi PTN dengan cara tadi, rekognisi. Ikhtiar untuk rekrutmen mahasiswa kita optimalkan," jelasnya.
(yum/yum)
