Pilu Tangisan Bayi dari Balik Keresek Hitam di Pinggir Jalan Sukabumi

Pilu Tangisan Bayi dari Balik Keresek Hitam di Pinggir Jalan Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 15 Jul 2025 12:33 WIB
Baby leg fingers. Shallow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.
Ilustrasi bayi. (Foto: iStock)
Sukabumi -

Suara tangis lirih itu jadi pusat perhatian pagi di sebuah Jalan Cipanengah, Kampung Koleberes, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Selasa (15/7/2025). Warga yang berkerumun di balik pagar besi bercat hitam-kuning hanya bisa menggeleng dan menarik napas panjang ketika seorang bayi perempuan mungil ditemukan tergeletak di atas tanah, beralaskan kantong keresek hitam, di samping semak belukar.

AS (56) selaku Ketua RT setempat, masih ingat jelas detik-detik saat warga datang melapor kepadanya. Kabarnya, bayi mungil itu pertama kali ditemukan oleh seorang tunawisma yang mencari barang rongsok di sekitar lokasi. Bagian tubuhnya ditutupi kain biru sedangkan kedua telapak tangannya sesekali mengepal ke atas.

"Saya lagi di rumah, tiba-tiba ada warga datang, mukanya pucat, bilang ada bayi dibuang. Saya langsung lari ke sana. Ya Allah, ternyata benar. Bayi masih hidup, tali pusarnya masih ada," ujarnya dengan suara bergetar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga sekitar hanya bisa menatap iba saat petugas Polsek Warudoyong mengangkat bayi itu dengan hati-hati. Bayi mungil dengan berat badan 3,3 kilogram dan panjang 50 sentimeter itu menangis pelan, tubuhnya masih hangat, menjadi tanda bahwa ia baru saja dilahirkan.

"Saat kami sampai di lokasi, bayi sudah ditemukan warga dan masih dalam keadaan hidup. Dibungkus keresek hitam, dengan ari-ari yang masih menempel. Bayi perempuan," tutur Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih saat dikonfirmasi detikJabar.

ADVERTISEMENT

Petugas segera membawanya ke Puskesmas Benteng untuk penanganan awal sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH untuk pemeriksaan lebih lengkap. Kondisi bayi dilaporkan stabil.

Sementara itu, di sekitar TKP, warga masih berdiri memandangi titik di mana bayi malang itu diletakkan. Di balik pagar besi itu, tanahnya penuh rumput liar, dengan sampah-sampah plastik berserakan.

Seorang pria tua dengan peci hitam tampak menatap kosong ke arah semak sambil sesekali mengusap wajahnya. Sementara ibu-ibu yang menggendong anak balitanya bergumam pelan, "Kasihan, kok tega ya ditinggalin begitu saja," ucapnya.

Astuti memastikan, polisi saat ini tengah menyelidiki kasus pembuangan bayi tersebut. CCTV di sekitar lokasi diperiksa, saksi-saksi dimintai keterangan, dan koordinasi dengan Dinas Sosial pun sudah dilakukan untuk penanganan bayi selanjutnya.

"Kami akan terus telusuri siapa pelaku pembuangan ini. Ini perbuatan yang sangat disayangkan," ujarnya.

Meski peristiwa ini menyisakan luka dan tanda tanya, warga sekitar bersyukur bayi perempuan itu ditemukan tepat waktu dan nyawanya bisa diselamatkan. "Kalau telat sedikit mungkin sudah lain ceritanya. Alhamdulillah masih bisa selamat," kata Ujang, salah seorang warga sekitar.

Pagi itu, Jalan Cipanengah tak lagi sekadar jalan kecil dengan pagar besi dan semak-semak di pinggirnya. Bagi warga Koleberes, tempat itu kini menyimpan sebuah kisah pilu tentang seorang bayi mungil yang memulai hidupnya dari keresek hitam di tepi jalan, dengan doa dan harapan bahwa kelak ia bisa tumbuh dalam pelukan orang-orang yang menyayanginya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads