Jumlah-Lokasi Lampu Lalin Bandung yang Disebut KDM Biang Kerok Macet

Data Jabar

Jumlah-Lokasi Lampu Lalin Bandung yang Disebut KDM Biang Kerok Macet

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 12 Jul 2025 09:48 WIB
Ilustrasi lampu lalu lintas di persimpangan
Ilustrasi lampu lalu lintas (Foto: Istimewa).
Bandung -

Keberadaan lampu lalu lintas atau traffic light disebut jadi biang kerok kemacetan di Kota Bandung. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melihat predikat Bandung sebagai kota termacet di Indonesia versi survei TomTom Traffic Index 2024.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Bandung terkait kondisi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) tahun 2022, ada 150 titik lampu lalu lintas yang tersebar di berbagai penjuru kota.

Dari data itu, paling banyak berada di Jalan Soekarno Hatta seperti Soekarno Hatta-Gedebage, Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie, Soekarno Hatta-Buah Batu, Soekarno Hatta-Batununggal, Soekarno Hatta-M Toha dan puluhan lokasi lainnya.

Semua data yang tercatat menunjukkan bahwa titik lampu lalu lintas tersebut sebagian besar merupakan simpang empat, namun ada juga yang merupakan simpang lima, simpang tiga hingga jalan tanpa persimpangan.

Seluruh titik lampu lalu lintas yang terdata termasuk dalam kategori ATCS (Area Traffic Control System) yang menandakan sistem pengaturan lalu lintas di lokasi-lokasi ini sudah terintegrasi secara otomatis dan memungkinkan kontrol dari pusat kendali.

Dari lokasi, sejumlah titik lampu lalu lintas memiliki durasi yang terbilang cukup lama. Salah satu yang paling dikenal adalah di simpang Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie atau biasa disebut lampu lalu lintas Samsat.

Di titik yang selalu padat kendaraan tersebut, waktu tunggu bisa mencapai 300 detik atau 5 menit lamanya. Selain di lokasi itu, beberapa simpang jalan lainnya juga dianggap memiliki durasi yang lama.

Seperti di simpang Pasteur yang konon waktu tunggu kendaraan saat lampu berwarna merah mencapai 200 detik, kemudian simpang Soekarno Hatta-Buah Batu di kisaran 180 detik, hingga di kawasan timur Bandung seperti Ujungberung dan Cibiru yang mencapai 190-200 detik.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti salah satu penyebab yang kerap luput dari perhatian, yakni sistem lampu lalu lintas atau traffic light. "Kita lagi membuat analisis tentang traffic light. Karena traffic light itu justru bikin macet. Bisa nggak ke depan sih traffic light itu membuat menjadi lancar," kata Dedi di Gedung Sate, Jumat (11/7/2025).

Menurutnya, penempatan dan pengaturan waktu lampu lalu lintas di sejumlah titik di Kota Bandung dinilai belum akurat. Akibatnya, arus kendaraan justru tersendat, menciptakan tumpukan kendaraan dari arah yang tidak semestinya.

"Kan bisa jadi ini penghitungan yang di sini, yang di sana belum tepat. Nah, ini kita lagi ngitung nih biar tepat," ungkapnya.




(bba/mso)


Hide Ads