PKL 'Kuasai' Trotoar Jalan Otista Bandung, Pengendara Cuma Elus Dada

PKL 'Kuasai' Trotoar Jalan Otista Bandung, Pengendara Cuma Elus Dada

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 10 Jul 2025 12:00 WIB
PKL dan angkot ngetem di sekitaran trotoar Lapangan Tegalega
PKL dan angkot ngetem di sekitaran trotoar Lapangan Tegalega (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Susan, merupakan nama ibu muda itu. Wanita berumur 28 tahun, warga Kopo Sayati itu mengaku kesal di kala melintasi Jalan Otto Iskandardinata atau Otista, tepatnya di kawasan Tegallega. Dia kesal akibat banyak mobil angkutan umum dari mulai angkot hingga elf ngetem sembarangan dan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di badan jalan.

Menurut Susan, angkutan umum seperti angkot dan elf kerap menaikan dan menurunkan penumpang sembarangan, tanpa menepikan kendaraanya ke bahu jalan, sehingga menghalangi pengguna jalan lain yang hendak melintas, akibatnya perlambatan arus lalu lintas pun kerap terjadi akibat perilaku pengendara yang tidak tertib aturan lalu lintas itu.

"Ngahalangan jalan, kumaha nya pipikirannana (menghalangi jalan, seperti apa ya pikirannya)," kata Susan dengan nada menggerutu, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya angkutan umum yang tidak tertib berlalu lintas, Susan juga dibuat gerah dengan gerobak PKL yang berjualan dan memakan badan jalan.

"Bukan di bahu jalan lagi, itu mah sudah di badan jalan jualannya, gak ngerti juga saya sama para pedagang ini," ujar Susan sambil menggelengkan kepala.

ADVERTISEMENT

Susan menyebut, perilaku egois para PKL itu merugikan orang lain yang melintas dan membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan.

"Bisa buat macet, terus menghalangi jalan, gimana kalau ada pengendara yang tidak konsentrasi terus gerobaknya tertabrak, kan yang rugi mereka juga," ujar Susan.

PKL dan angkot ngetem di sekitaran trotoar Lapangan TegalegaPKL dan angkot ngetem di sekitaran trotoar Lapangan Tegalega Foto: Wisma Putra/detikJabar

Susan berharap, Pemkot Bandung tidak diam dan menertibkan para PKL yang berjualan di jalan tersebut. "Jualan ya jualan saja, tapi yang aman dan tertib, inimah membahayakan dan semrawut juga, tugas Pemkot harus menertibkan mereka supaya yang melintas nyaman," kata Susan.

Hal yang sama dikatakan oleh pengendara lainnya yakni Agam, warga Cibaduyut ini juga merasa terganggu dengan PKL yang berjualan di badan jalan.

"Keganggu dong, kan ini hak pengguna jalan, lihat saja ini jalanya sempit, kalau sore ini kan suka macet," ujar Agam.

Agam berharap kepada Pemkot Bandung untuk melakukan penataan para pedagang di jalan itu, supaya berjualan dengan tertib. "Harus ditertibkan, supaya sama-sama nyaman, lihat saja ini jalannya besar, kalau mereka jualannya makan bahu jalan, nanti rebutan sama pengendara," ujar Agam.

Masih Ada Pungli di Kawasan Lapangan Tegalega

Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dia berjualan di pinggir jalan karena menghindari pungli yang kerap terjadi di dalam kawasan Lapangan Tegalega.

"Banyak yang minta (pungli), 2 ribu, 2 ribu. Kalau pedagang kan enggak semua rame, bisa habis 40-50 ribu, keuntungan enggak seberapa," katanya kepada detikJabar.

"Jualan di sini, mengandalkan pembeli yang melintas," ucap warga Inhoftank yang sudah berjualan sejak tahun 2003.

Disinggung apakah dia tidak takut ditertibkan Satpol PP, pedagang itu mengatakan, karena dia berjualan menggunakan gerobak ketika ada imbauan dia langsung meninggalkan lokasi, begitupun pedagang lainnya.

Pedagang tersebut mempertanyakan terkait penataan pedagang di kawasan Lapangan Tegalega agar lebih nyaman. Namun menurutnya, hal tersebut belum terealisasi dan hanya wacana saja yang beredar dari kalangan pedagang.

Dia mengaku siap di relokasi ke dalam kawasan, asal bisa berjualan lebih aman dan tidak ada pungli. Selain itu juga tertata, seperti khusus penjual makanan dan pakaian atau kebutuhan lainnya dipisahkan.

"Siap, asal ditata saja," ujarnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads