Keputusan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang memastikan Teras Cihampelas tidak akan dibongkar mendapat sambutan positif dari para pedagang.
Meski merasa lega, mereka berharap pemerintah tak sekadar mempertahankan bangunan, tetapi juga memperbaiki fasilitas dan mempromosikan kembali kawasan ikonik tersebut.
Aan Suherman (54), salah satu pedagang yang telah berjualan di Teras Cihampelas sejak 2017 mengaku, bersyukur atas keputusan tersebut. Namun ia menekankan pentingnya penataan ulang agar kawasan kembali menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nggak jadi (dibongkar) ya Alhamdulillah, tapi saya minta diperbaiki, ditata lagi, supaya menarik pengunjung," ujar Aan saat diwawancarai, Rabu (9/7/2025).
Aan menambahkan, jika pun pembongkaran terjadi, relokasi harus tetap berada di kawasan Cihampelas. Pasalnya, banyak pelanggan tetap yang sudah akrab dengannya.
"Kalau dibongkar harus ada relokasi, saya mintanya di Cihampelas lagi, banyak langganan di sini. Walaupun sepi tetap buka, yang beli ada banyak, sudah langganan. Makanya sayang kalau dibongkar," katanya.
Aan juga menyoroti kondisi Teras Cihampelas yang kini terlihat tak terawat. Menurutnya, hanya blok 5, 6, dan 7 yang masih diisi pedagang, sebagian besar adalah pedagang kuliner. Sementara pedagang suvenir banyak yang tutup.
"Dulu di sini dijaga sama pedagang, tapi sekarang nggak ada pedagang jadi nggak terawat. Sekarang pedagang hanya ada di blok 5, 6, 7 yang masih ada, itu pun nggak banyak," ujarnya.
Hal senada disampaikan Supadi (60), pedagang lainnya yang sudah mulai berjualan di kawasan Cihampelas sejak 1989. Menurutnya, pembongkaran hanya akan menyulitkan para pedagang yang menggantungkan hidup dari berjualan.
"Alhamdulillah sebagai pedagang kalau tidak dibongkar karena kalau dibongkar harus pindah lagi ke bawah. Jadi kalau mau dibongkar harus ada solusinya dulu pedagang mau dikemanain," ucapnya.
Supadi juga mengusulkan beberapa perbaikan, terutama pada fasilitas umum dan keamanan kios. Ia menyoroti kondisi Teras Cihampelas yang dipenuhi coretan aksi vandalisme.
"Kita minta diperbaiki saja fasilitas yang sudah dicorat-coret mohon dicat lagi. Terus kita mau ada pintu masuk di tengah, pintu yang dua itu ditutup jam 9 supaya tidak dipakai perbuatan yang nggak bener karena pintu kios suka dibuka-bukain oleh anak yang tidak bertanggung jawab," jelas Supadi.
Baca juga: Tak Ada Pembongkaran untuk Teras Cihampelas |
Menurutnya, sejak pandemi COVID-19, jumlah pengunjung menurun drastis. Ia berharap Pemerintah Kota Bandung kembali aktif mempromosikan kawasan tersebut agar ramai seperti dulu.
"Sekarang jualan sepi setelah corona sampai saat ini. Tolong informasikan (promosikan) oleh pemerintah biar lebih ramai lagi. Dulu kan dari berbagai kota datang ke sini," pungkasnya.
(bba/mso)