Penyu Lekang Berbobot 43 Kg Ditemukan Mati di Pangandaran

Penyu Lekang Berbobot 43 Kg Ditemukan Mati di Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Rabu, 02 Jul 2025 10:28 WIB
Penyu lekang yang ditemukan mati di Pantai Batukaras, Pangandaran.
Penyu lekang yang ditemukan mati di Pantai Batukaras, Pangandaran. (Foto: Istimewa)
Pangandaran -

Seekor penyu dengan berat 43 kilogram ditemukan mati terdampar di blok Pangelek, Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran pada Rabu (2/7/2025) pagi pukul 07.00 WIB. Penyu kembang atau lekang (Lepidochelys olivacea) itu ditemukan warga yang sedang main di pesisir pantai.

Ketua Rukun Nelayan Pantai Batukaras Ujang Warman menyebutkan penyu lekang itu ditemukan sekitaran tak jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batukaras. Waktu ditemukan, kondisi penyu itu sudah mati.

"Pada dua kaki depannya menang terlihat lebam, namun penyebab kematiannya tidak diketahui," ucap Ujang kepada detikJabar, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tak lama setelah ditemukan penyu itu langsung diamankan warga dan nelayan untuk dikuburkan, karena khawatir ada apa-apa.

Sementara itu, Anggota BKSDA Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran Hadiat Kelsaba mengatakan diperkirakan penyu yang ditemukan itu jenis kembang atau lekang. "Memang biasa hidup atau habitatnya jika di Pangandaran berada di wilyah perairan Batuhiu hingga Batukaras," ucapnya

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan menerima laporan adanya penyu mati terdampar pagi tadi. "Sekitar jam 07.00 an bahwa ada penyu mati di Batukaras," katanya.

Berdasarkan pengamatan BKSDA, penyu tersebut mati karena jaring rawa senggol. "Jaring yang memang seharusnya sudah tidak digunakan nelayan," katanya.

Ia mengatakan dilihat dari kedua kaki depan kaki penyu itu merah seperti bekas tersangkut. "Cuman untuk memastikan memang harus lihat ke lokasi, hanya saja kami menyarankan untuk langsung dikubur saja," ujarnya.

Ia mengimbau kepada para nelayan apabila menemukan penyu terdampar atau tersangkut jaring alangkah baiknya langsung dilepasliarkan. "Karena habitatnya di sini pun sudah mulai langka," ucapnya.

(sud/sud)


Hide Ads