Beda Wajah Orang Kaya dan Orang Miskin Menurut Sains

Beda Wajah Orang Kaya dan Orang Miskin Menurut Sains

Ignacio Geordi Oswaldo - detikJabar
Rabu, 25 Jun 2025 21:00 WIB
sebuah studi yang dilakukan oleh University of Glasgow mengungkap ciri-ciri wajah orang kaya dan miskin
Beda ciri-ciri wajah orang kaya dan miskin (Foto: University of Glasgow)
Bandung -

Ternyata wajah seseorang bisa menyimpan lebih dari sekadar ekspresi-ia juga bisa mencerminkan status ekonomi. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Glasgow, ditemukan bahwa tipe-tipe wajah tertentu dapat menciptakan kesan sebagai orang berada, sementara lainnya dianggap berasal dari kalangan menengah ke bawah.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology milik American Psychological Association (APA) itu mengungkap bahwa wajah dengan ciri lebih ramping, senyum yang mengarah ke atas, alis terangkat, mata yang berdekatan, serta warna kulit yang cerah dan hangat sering diasosiasikan dengan kekayaan.

"Orang-orang juga mengaitkan fitur wajah ini dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan," tulis laporan tersebut seperti dikutip dari New York Post, Selasa (24/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, wajah yang lebih lebar, cenderung pendek dan datar, dengan mulut yang mengarah ke bawah serta warna kulit yang cenderung dingin, kerap diasosiasikan sebagai berasal dari golongan ekonomi bawah. Ciri-ciri ini juga dihubungkan dengan anggapan kurangnya kepercayaan dan kompetensi. Namun demikian, hasil ini tetap bersifat observatif dalam kerangka studi psikologis semata.

Menariknya, meskipun tak disebutkan secara eksplisit dalam penelitian itu, dua tokoh terkaya di dunia yakni CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jeff Bezos disebut memiliki beberapa ciri wajah seperti yang dimaksud dalam studi.

ADVERTISEMENT

"Zuckerberg memiliki wajah yang sempit dan Bezos memiliki kulit yang hangat dan kemerahan," tulis New York Times.

Thora Bjornsdottir, penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa penilaian terhadap status sosial seseorang berdasarkan tampilan wajah bisa berdampak serius. Ia menekankan bahwa penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana wajah bisa memengaruhi pandangan terhadap status sosial dan ekonomi seseorang.

"Orang-orang yang dianggap memiliki status sosial tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Penilaian semacam itu terbentuk bahkan hanya dari penampilan wajah, dan ini dapat memiliki konsekuensi yang substansial, termasuk merugikan mereka yang dianggap memiliki status sosial rendah," kata Bjornsdottir.

Studi mengungkap ciri-ciri beda wajah orang kaya dan miskinStudi mengungkap ciri-ciri beda wajah orang kaya dan miskin Foto: University of Glasgow

"Hasilnya menunjukkan bahwa stereotip kelas sosial menjelaskan hubungan antara penampilan wajah dan penilaian status sosial individu. Ini menyoroti bahwa stereotip yang kita pegang berdampak pada cara kita memandang orang lain, stereotip tersebut memengaruhi persepsi kita. Kesan kita terhadap orang lain kemudian dapat mengarah pada keuntungan atau kerugian tertentu bagi mereka," tambahnya.

Penelitian serupa sebelumnya juga pernah dilakukan. Salah satunya oleh University of Toronto yang menemukan bahwa para peserta dapat menebak status ekonomi seseorang dari wajah mereka dengan akurasi sekitar 53 persen.

"Seiring waktu, wajah kita merefleksi secara permanen dan mengungkap pengalaman-pengalaman kita. Bahkan ketika kita pikir kita tidak mengekspresikan sesuatu, peninggalan emosi tetap ada di sana," ujar Nicholas Rule, penulis studi tersebut.

Artikel ini telah tayang di detikFinance

(igo/yum)


Hide Ads