Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menutup agenda Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI ke-53. Dalam arahannya, para peserta didik yang lulus pendidikan supaya punya profesionalitas dan mampu beradaptasi dalam tantangan geopolitik saat ini.
Dikreg Sesko TNI ke-53 diikuti total 212 perwira siswa (pasis). Rinciannya 78 pasis dari TNI AD, 55 pasis TNI AL, 45 pasis TNI AU, 26 pasis Polri dan 8 pasis mancanegara yang terdiri dari Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Australia, Thailand dan India.
"Kita harus siap pada setiap perubahan. Para perwira harus siap menerima perubahan, pola pikir, pola tindak, doktrinnya harus kita rubah dengan kondisi peperangan seperti ini," katanya di Sekso TNI, Selasa (24/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, para perwira yang lulus Sesko TNI harus punya terobosan dalam kondisi saat ini. Sebab, geopolitik dunia kerap mengalami perubahan, termasuk yang terbaru pecahnya perang Iran dan Israel.
"Jadi saya mencoba untuk membenahi internal TNI agar profesional. Supaya apa yang kami bentuk ini bisa menjawab tantangan masa depan yang secara geopolitik sangat dinamis," ungkapnya.
Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Arif Widianto menambahkan, 212 perwira siswa yang mengikuti pendidikan lulus dengan nilai yang memuaskan. Selama 4 bulan, para pasis itu digembleng agar mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
"Sesuai dengan Panglima TNI sampaikan, pasis harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan geopolitik maupun geostrategi saat ini. Jadi mereka selama 4 bulan, diskusi masalah berbagai isu seperti perang dagang Amerika-China, perang Pakistan-India, termasuk perang Iran-Israel," katanya.
"Jadi harapannya, pasis ini setelah keluar dari sini tidak tertinggal dari perkembangan geopolitik dan geostrategi," pungkasnya.
(ral/mso)