Perjalanan Waktu Borobudur Plaza: Dulu Ramai, Kini Buka Setahun Sekali

Borobudur Plaza, salah satu pusat perbelanjaan legendaris di Kota Bekasi, kembali menjadi sorotan publik. Mal yang telah berdiri selama 32 tahun ini kini dikenal hanya beroperasi setahun sekali.

Pusat perbelanjaan tersebut berada di persimpangan Jalan Insinyur H Juanda dan Jalan Lapangan Serbaguna, persis di samping Lapangan Multiguna Bekasi Timur.

Mengutip laporan detikFinance, sejumlah pedagang yang biasa berjualan di sekitar Lapangan Multiguna dan Borobudur Plaza menyebutkan, pusat belanja ini mulai sepi sejak merebaknya pandemi COVID-19.

Sejak saat itu pula, aktivitas di Borobudur Plaza berhenti sepenuhnya. Kini, mal tersebut hanya dibuka saat bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran, sementara sisanya tertutup sepanjang tahun.

"Pas lebaran dia buka sebulan habis itu tutup lagi. Iya cuma buka setahun sekali pas lebaran itu. Cuma buka depan doang, yang kios-kios paling depan saja lah. Nggak sampai masuk ke dalam-dalam itu," ujarnya.

Borobudur Plaza Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Di samping mal yang berhadapan dengan lapangan juga terdapat spanduk panjang dengan warna merah terang bertuliskan promo Lebaran. Melihat dari warna yang masih sangat menyala dan belum kusam, spanduk ini belum terlalu lama tergantung di sana.

"Gebyar Lebaran Murah!! Serba Rp 50 Ribu busana pria, wanita, dan sandal-sepatu," tulis spanduk itu. Kondisi menunjukkan bagaimana Borobudur Plaza benar masih buka saat jelang Hari Raya Idul Fitri.

Kilas Balik Kejayaan Plaza Borobudur Plaza

DetikJabar pun mencoba melihat kembali masa-masa kejayaan Borobudur Plaza melalui jejak historis di Google Street Maps, hingga akhirnya tempat ini tutup dan hanya buka satu tahun sekali.

Plaza Borobudur Januari 2021 Foto: Google Street Maps

Pada tahun 2018, Borobudur Plaza terlihat ramai dikunjungi oleh warga, mulai dari remaja hingga orang tua. Terlihat sejumlah mobil terparkir di depan halaman plaza tersebut.

Tampak toko retail pakaian memajang keranjang pakaian di depan pintu masuk Borobudur Plaza secara berderet. Terlihat juga sejumlah pedagang kaki lima mangkal di depan Borobudur Plaza.

Borobudur Plaza Oktober 2019 Foto: Google Street Maps

Beralih ke Oktober 2019, keadaannya tak jauh berbeda dengan kondisi di 2019. Masih terlihat parkiran mobil masih terisi dengan kendaraan roda empat. Keranjang baju masih terlihat terpajang di depan mal.

Borobudur Plaza Januari 2021 saat memasuki pandemi COVID-19 Foto: Google Street Maps

Kita melompat ke Januari 2021, terlihat toko-toko yang berada di depan Borobudur Plaza sudah dalam kondisi tertutup. Pagar yang membatasi Plaza Borobudur dengan Jalan Ir Insiyur H Juanda pun hanya menyisakan celah kecil alias hampir tertutup semuanya. Terlihat cat pusat perbelanjaan yang dibangun pada tahun 1993 itu tampak kusam.

Saat Januari 2021, virus Corona masih menggila dan Kota Bekasi menjadi salah satu daerah episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Menariknya, pada Mei 2021 Plaza Borobudur kembali buka. Hal itu bertepatan dengan bulan Ramadahan.

Borobudur Plaza Mei 2021 kembali buka saat jelang Hari Raya Idul Fitri Foto: Google Street Maps

Salah satu toko retail pakaian mempromosikan gebyar dikson lebaran dengan diskon mencapai 90%. Pagar yang membatasi plaza dengan jalan raya pun dibuka lebar. Tetapi setelah hari raya, citra Google Street Maps hanya menampilkan Plaza Borobudur yang kembali tutup.

Jadi Tempat Persinggahan

Suasana bangunan departemen store Borobudur Plaza yang terbengkalai karena bangkrut di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/6/2025). Foto: Pradita Utama

Saat berada di lokasi, Kamis (19/6/2025), detikcom melihat beberapa pemulung dan pengamen sedang berteduh dari gerimis kecil di bawah atap mal Borobudur Plaza pagi ini. Hingga satu per satu meninggalkan lokasi usai langit perlahan kembali cerah sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam kesempatan itu, terlihat salah seorang pemulung sedang terduduk di sisi folding gate pintu utama Borobudur Plaza. Di dekatnya terdapat karung putih besar tersender di salah satu pilar mal.

Tidak jauh dari sana, sejumlah pengamen dengan 'gitar' kecilnya juga tengah berteduh dari rintikan air gerimis. Saat langit cerah mereka kemudian sedikit bergeser ke area parkir sembari berbincang dan merokok di sana.

Selain itu, di bawah salah atap sudut bangunan itu terdapat beberapa lembar kardus yang disusun seperti alas. Kemudian di dekat alas kardus itu terpasang seutas tali yang digunakan untuk menggantung baju.

Kondisi ini menunjukkan bagaimana mal terbengkalai ini menjadi tempat beristirahat dan persinggahan bagi mereka yang biasa hidup di jalan. Terlebih mengingat di dekat sana juga ada seorang pemulung lain sedang terduduk lesu.