'Kisah-kisah Tersembunyi dari Sukabumi' Bakal Diungkap 21 Juni Mendatang

'Kisah-kisah Tersembunyi dari Sukabumi' Bakal Diungkap 21 Juni Mendatang

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 19 Jun 2025 05:30 WIB
Suasana pameran Soekaboemi Tempo Doeloe
Wisma Wisnu Wardhani di Sukabumi (Siti Fatimah)
Sukabumi -

Suasana tempo dulu akan kembali terasa di Kota Sukabumi pada 21-22 Juni 2025. Yayasan Dapuran Kipahare kembali menggelar Pameran dan Festival Soekaboemi Tempo Doeloe 2025, sebuah event tahunan yang menghadirkan ragam sejarah, budaya, kuliner, dan hiburan klasik khas

Kegiatan ini akan berlangsung di Wisma Wisnu Wardhani, Jalan Bhayangkara yang merupakan bekas rumah notaris Schotel, sekaligus rumah bersejarah yang pernah dihuni perwira Polwan pertama dan tokoh parlemen Belanda, Erica Tepstra. Lokasi ini kini menjadi pusat pameran yang didukung oleh Setukpa Lemdiklat Polri, serta melibatkan berbagai museum, dinas, komunitas, dan sponsor.

Tahun ini, festival mengangkat tema 'PUSAKA: Kisah-kisah Tersembunyi dari Sukabumi'. Pengunjung akan diajak menelusuri sejarah yang belum banyak diketahui publik, mulai dari keberadaan dua lapangan terbang masa kolonial, kolam renang Tjimelati yang legendaris, hingga jejak pahlawan nasional KH Ahmad Sanoesi yang juga diangkat secara khusus melalui stand pameran pribadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pula bazaar makanan dari era tempo dulu hingga kuliner kekinian yang tersebar di area outdoor," kata Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah kepada detikJabar, Rabu (18/6/2025).

Dimeriahkan Kirab Budaya, Hiburan Tradisional, hingga Diskusi Budaya

Acara pembukaan akan diawali dengan kirab budaya bersama komunitas dan panitia, diiringi Marching Band Setukpa Polri. Tak ketinggalan, komunitas Reenactor se-Indonesia akan hadir dalam Reenactor Camp 2025, lengkap dengan tenda peleton, teatrikal, flashmob, hingga diskusi seputar sejarah dan perlengkapan (gears).

ADVERTISEMENT

"Beragam hiburan juga telah disiapkan dan akan tampil setiap 30 menit, mulai dari debus, barongsai, musik akustik, keroncong, tari tradisional, karinding, layar tancap, hingga pertunjukan wayang golek di malam penutupan," ujarnya.

Yang menarik, pada hari pembukaan akan digelar NGOPBUD (Ngobrol Perkara Budaya) bersama tokoh budaya Budi Dalton dan Abah Ruskawan, serta penampilan lagu dari artis sekaligus Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana.

Kolaborasi Sejarah, Budaya, dan Pariwisata

Festival ini terselenggara dengan kolaborasi antara Yayasan Dapuran Kipahare dan Setukpa Polri, serta mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Sukabumi, Museum Palagan Bojongkokosan, Museum Prabu Siliwangi, komunitas Gentra Kosasih, Museum Tionghoa Soekaboemi, komunitas kopi, komunitas Vespa, komunitas onthel, dan banyak lagi.

Panitia juga menyediakan shuttle bus untuk tur keliling kota dengan titik keberangkatan dari Wisma Wisnu Wardhani. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari upaya mengembangkan heritage tour di Sukabumi melalui program Kipahare Tour.

Irman mengatakan, tahun ini juga menjadi momen spesial karena bertepatan dengan Milangkala ke-8 Yayasan Dapuran Kipahare. Komunitas yang pernah menerima penghargaan dari Kemendikbud ini tengah bersiap naik level dari komunitas relawan menuju arah profesional, tanpa kehilangan nilai-nilai sosial yang menjadi jati dirinya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads