Pagi tadi sekitar pukul 06.50 WIB, matahari belum tinggi, tapi deret kendaraan di Jalan AH Nasution Bandung sudah memanjang tanpa ujung. Mobil merapat, motor-motor menyelip perlahan dan bergantian memberi jalan.
Titik-titik paling padat terpantau mulai dari pertigaan masuk Arcamanik hingga simpang pom bensin dekat RS Hermina. Di titik itu, motor-motor berhenti nyaris setiap 20-30 detik. Di sisi lain, Petugas kepolisian sibuk mengatur lalu lintas yang crowded.
Diki (28), seorang karyawan swasta yang setiap hari menempuh rute Jatinangor-Pasir Impun, mengaku kemacetan di AH Nasution sudah seperti 'menu wajib' sebelum masuk kantor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Macet banget, dari Cinunuk, Cibiru terus nyambung lagi dari Ujungberung sampai sini (Jalan AH Nasution)," ujar Riki saat menepi sejenak di sebuah minimarket.
![]() |
Ia menyebut perjalanan dari rumah ke tempat kerja bisa memakan waktu hingga 1 jam setiap pagi. Padahal jika lalu lintas normal, Diki hanya butuh waktu 40 menit untuk mencapai tujuan.
"Perjalanan satu jam kurang lebih, kalau gak macet 40 menit paling. Padat karena banyak yang berangkat kerja, banyak persimpangan," katanya.
Sementara Yayat (55), seorang pengemudi ojek online yang sudah bertahun tahun melintasi jalur ini, membenarkan hal itu. Menurut Yayat, titik-titik macet sudah bisa diprediksi, terutama di Terminal Cicaheum, pertigaan Arcamanik dan sekitar RS Hermina.
"Pagi kalau ada orderan lewat sini. Jam-jam tertentu kalau untuk Nasution ini kemacetannya luar biasa," ujarnya sambil menunggu penumpang di sisi jalan.
Yayat juga sudah hafal kapan kemacetan terjadi dan kapan Jalan AH Nasution mulai lengang dari kendaraan. "Dari jam 6 sampai jam 8 itu macetnya, di atas jam 8 sedikit-sedikit mulai lancar karena yang kerja sudah pada masuk mungkin," ungkapnya.
(bba/yum)