Viral seorang ibu rumah tangga histeris di lokasi tambang galian batu andesit Desa Karangmekar, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.
Wanita yang diketahui bernama Siti Munawaroh itu meminta tambang yang ditutup aparat segera dibuka kembali. Ia mengaku perekonomian keluarganya terpuruk pasca tambang andesit ditutup.
"Sing karunya ka diri aing belaan budak aing ngalukuk tilu poe teu jajan jajan, acan salaki aing teu gawe teh (yang kasihan ke saya, anak saya tiga hari nggak jajan, belum lagi suami saya tidak bekerja)," ucap Siti dalam video yang dilihat detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui Senin (16/6/2025) di rumahnya, Siti Munawaroh tidak bekerja. Dia hanya terdiam di rumahnya bersama anak keduanya.
Siti meminta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan kebijakan agar tambang rakyat ini dibuka. Alasannya, banyak warga yang menggantungkan kehidupan sehari hari dari tambang ini. Mereka kebingungan memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dan biaya sekolah anak.
"Saya nggak kerja sekarang mah. Saya mohon Pak Gubernur Pak Bupati, Pak Camat, supaya tambang dibuka lagi," jelas Siti.
Suami Siti, Taryan mengungkap kesulitan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia terpaksa menjadi buruh cangkul di lahan sawah warga.
"Sulit pak sekarang mah. Sudah ditutup sepekan lalu. Saya nggak bisa ada pencaharian. Sekarang mah ada yang nyuruh kerja, kayak ini nyangkul. Penting bisa makan keluarga," tutur Tartan.
Puluhan warga sekitar yang juga merupakan pekerja penambangan menyuarakan hal sama. Penutupan lokasi tambang dianggap memperparah kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Selama ini, mereka mendapatkan upah dari penambangan batu andesit.
Kepala Desa Karangmekar, Usup Supriadi menyebut kondisi penambang andesit memprihatinkan pasca penutupan. Pihak desa meminta kebijakan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya agar masyarakatnya bisa tetap bekerja.
Dipastikan lokasi tambang bukan milik perusahaan melainkan perorangan. Tambang ini sudah beroperasi belasan tahun.
"Memprihatinkan kondisi warga kami yang sehari-hari kerja di tambang dan sekarang ditutup. Kami akan memohon ke Pak Camat bagaimana ada solusi buat warga. Harus bagaimana warga agar memang tambang bisa oprasi lagi," kata Usup Supriadi.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta membenarkan pihaknya menutup tambang batu andesit. Penutupan dilakukan Selasa (10/6/2025) menyusul hasil penyidikan.
Pengelola tambang tidak bisa menunjukkan dokumen perizinan. Meski mengaku berizin tahun 2016 sebagai penambangan rakyat, namun pengelola belum menunjukkan bukti.
"Ya kami tutup sekitar Selasa lalu. Walau pengelola menyebut punya bukti izin pertambangan rakyat, tapi faktanya sampai saat ini belum bisa menunjukkan. Makanya kami tutup dalam rangka penyelidikan," kata Ridwan Budiarta.
(orb/orb)