Hari pertama pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tahap I di SMAN 3 Bandung diwarnai gangguan teknis. Sejak Selasa (10/6/2025) pagi, pihak sekolah kesulitan membuka sistem pendaftaran online atau dalam jaringan (daring) karena tidak bisa diakses.
Kondisi itu sempat menyebabkan antrean panjang di ruang pendaftaran SPMB. Orang tua siswa terpaksa menunggu lebih dari satu jam hingga sistem kembali normal.
"Sistemnya tadi sempat down tadi sampai jam 10," kata Ketua Pelaksana SPMB SMAN 3 Bandung Zaenal Asikin saat diwawancarai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, saat sistem down, banyak siswa dan orang tua yang berasal dari luar daerah datang untuk meminta bantuan pembuatan akun SPMB. Menurutnya, pembuatan akun dilakukan bagi mereka yang hendak mendaftar melalui jalur prestasi.
"Yang datang itu sekitar 20 siswa. Kalau pembuatan akun itu kebanyakan dari luar kota untuk jalur prestasi," terangnya.
Selain itu, pihak sekolah juga terkendala lamanya pengunggahan berkas di sistem pendaftaran. Hal itu membuat panitia harus membantu satu per satu calon siswa untuk melakukan upload dokumen persyaratan.
"Ternyata bukan hanya membuat akun username sama pasword, tapi harus mengupload dokumen untuk persyaratan dan langsung daftar itu yang kami kesulitan," ujar Zaenal.
"Karena di sini antre lama jadi melayani satu per satu, cukup lama," imbuhnya.
Diketahui, SPMB tahap I dibuka mulai 10 Juni hingga 16 Juni untuk tiga jalur pendaftaran yakni domisili, afirmasi dan mutasi dengan kuota masing-masing yakni 35%, 30% dan 5%.
"Tahap I itu kan berarti (jalur) domisili, afirmasi, sama perpindahan tugas (mutasi)," kata Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Purwanto.
"35 persen untuk domisili dan 30 persen untuk afirmasi, kemudian 5 persen untuk mutasi perpindahan tugas. Tahap dua prestasi itu 30 persen lagi," lanjutnya.
(bba/sud)