Ke Sini Perginya Kerikil Jumrah yang Dilempar Jutaan Jemaah Haji

Ke Sini Perginya Kerikil Jumrah yang Dilempar Jutaan Jemaah Haji

Anisa Rizki Febriani - detikJabar
Selasa, 10 Jun 2025 12:00 WIB
Muslim pilgrims cast their stones at a pillar symbolising Satan, during the annual hajj pilgrimage in Mina, Saudi Arabia, June 6, 2025. REUTERS/Khaled Abdullah
Potret Jemaah Haji Melempar Jumrah di Mina, Simbol Perangi Setan (Foto: REUTERS/Khaled Abdullah)
Bandung -

Lempar jumrah merupakan salah satu rangkaian ibadah haji, yang dimana jemaah melemparkan batu kerikil ke tiang yang disebut jumrah. Ritual ini merupakan bentuk perlawanan terhadap godaan dari setan yang menyesatkan manusia.

Dikutip dari detikHikmah, Sayyid Sabiq melalui Fiqh As-Sunnah yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dkk menjelaskan mayoritas ulama berpendapat lempar jumrah adalah wajib haji, bukan termasuk rukun. Artinya, jemaah yang tidak melakukan lempar jumrah ibadah hajinya tetap sah dengan syarat harus membayar dam atau denda.

A Muslim pilgrim collects pebbles at Muzdalifah late on June 5, 2025 during the climax of the Hajj pilgrimage, which will be thrown later in the following days during the Stoning of the Devil ritual in Mina. (Photo by HAZEM BADER / AFP)A Muslim pilgrim collects pebbles at Muzdalifah late on June 5, 2025 during the climax of the Hajj pilgrimage, which will be thrown later in the following days during the Stoning of the Devil ritual in Mina. (Photo by HAZEM BADER / AFP) Foto: AFP/HAZEM BADER

Setidaknya ada tiga jumrah yang perlu diketahui muslim, yaitu jumrah sughra (ula), wustha dan aqabah. Melempar jumrah harus diniati mengenai objek jumrah atau marma dan kerikil masuk ke dalam lubang marma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu melempar jumrah dimulai sejak 10 hingga 13 Zulhijah. Setiap tahun, ratusan juta kerikil digunakan untuk lempar jumrah. Lalu, ke mana perginya semua kerikil itu setelah digunakan para jemaah?

Kemana Batu Bekas Lempar Jumrah Pergi?

Kerikil lempar jumrahKerikil lempar jumrah Foto: Saudi Press Agency

Menurut laporan Arab News yang dikutip pada Sabtu (7/6/2025), kerikil-kerikil yang digunakan untuk lempar jumrah jatuh ke ruang bawah tanah fasilitas jamarat yang kedalamannya mencapai 15 meter.

ADVERTISEMENT

Ahmed Al Subhi, salah satu karyawan Kidana Development Company yang merupakan pengembang utama tempat-tempat suci tersebut, mengatakan kerikil-kerikil bekas lempar jumrah yang mengendap di kedalaman belasan meter itu nantinya dikumpulkan menggunakan sabuk pengangkut. Kerikil disaring dan disemprot dengan air untuk membersihkannya dari kotoran.

Jamaah haji melempar jamrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Minggu (16/6/2024). Lempar jamrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.Jamaah haji melempar jamrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Minggu (16/6/2024). Lempar jamrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa. Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN

Setelah itu, kerikil-kerikil tersebut dipindahkan ke kendaraan untuk disimpan untuk musim haji selanjutnya. Pengembang di tempat-tempat suci sendiri menyediakan banyak kantong kerikil untuk dilempar ke jamarat dan sekitar 300 titik kontak tersedia bagi jemaah di Muzdalifah, selain fasilitas Jembatan Jamarat di Mina.

Muslim melakukan lempar jumrah untuk memperingati penolakan Nabi Ibrahim AS terhadap setan yang mencoba membujuknya untuk tidak tunduk kepada Allah SWT.

Artikel ini telah tayang di detikHikmah

(yum/yum)


Hide Ads