Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut pihaknya belum menganalisis lebih lanjut soal instruksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal jam masuk sekolah pukul 06.00 WIB. Ia mengaku masih perlu mengkaji aturan tersebut.
"Masuk jam 6 pagi belum dianalisis, saya masih menunggu kajiannya. Nanti kalau sudah selesai kajian baru kami akan sampaikan," ungkap Farhan, Selasa (3/6/2025).
Ia mengatakan, hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut karena banyak konsekuensi yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah masalah ketersediaan angkutan umum di pagi hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekolah jam 6 pagi itu konsekuensinya banyak. Belum tentu semua kendaraan umum sudah beroperasi pada jam 5 pagi. Bahkan bus sekolah juga baru beroperasi jam 8 pagi. Saya harus mengevaluasi itu semua," jelasnya.
Aturan baru ini, ia mengatakan, akan sangat mengandalkan kesiapan pemerintah Kota Bandung dalam menyiapkan angkutan umum di waktu-waktu yang dibutuhkan. Terlebih, saat ini pun siswa diminta untuk dapat pergi ke sekolah secara mandiri.
"Nanti kayaknya akan dihubungkan dengan kesiapan pemerintah kota untuk memberikan subsidi untuk transportasi. Karena salah satu tujuannya (sekolah pagi) juga supaya anak-anak tidak diantar lagi ke sekolah," jelasnya.
Adapun bus sekolah, ia mengatakan, pihaknya harus berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk potensi reaktivasi armada. Saat ini, diketahui sejumlah armada bus sekolah rusak terendam banjir.
"Saya akan tinjau dulu bersama Dinas Perhubungan, karena kemarin sempat kelamaan parkir dan terendam banjir. Ada beberapa yang tidak beroperasi. Kalau akan diaktifkan kembali, kita mesti menghitung biaya perbaikan, perawatan, dan juga honor untuk para driver," terangnya.
Pembatasan Penggunaan Gawai
Farhan mengatakan salah satu aturan yang akan segera diterapkan di Kota Bandung adalah pengendalian penggunaan handphone atau gawai bagi pelajar. Nantinya, para siswa akan dilarang untuk menggunakan gawai di jam belajar sekolah.
"Peraturan yang akan segera diterapkan adalah pengendalian penggunaan handphone. Saya sedang bicara dengan para kepala sekolah yang kemarin sudah dilantik,untuk mengatur penggunaan handphone pada jam sekolah," terangnya.
Ia mencontohkan, siswa nantinya akan diminta mengumpulkan gawainya di tempat tertentu. Gawai tersebut boleh diambil saat akan pulang ke rumah.
"Begitu masuk sekolah, handphone kumpulkan, pulang sekolah baru handphonenya boleh diambil. Tapi kan harus ada pengaturan, agar handphone tidak tertukar atau hilang," jelasnya.
(sud/sud)