.webp)
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Senin (2/6/2025) siang sekitar pukul 13.30 WIB. Sebuah truk diduga mengalami rem blong dan menabrak dua kendaraan lain serta gardu tol.
Informasi dari Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional Division menyebutkan kecelakaan terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta. Truk tersebut menyenggol truk lainnya dan satu unit minibus sebelum akhirnya menabrak fasilitas gerbang tol.
"Kedua kendaraan yang bersenggolan hanya menderita kerusakan minor sehingga melanjutkan perjalanan," kata Senior Manager Representative Office 1 Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional Division Alvin Andi Tuahta Singarimbun dalam keterang yang diterima detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi dari petugas di lapangan, dugaan sementara truk mengalami rem blong hingga tidak terkendali saat mendekati gerbang tol.
"Dugaan sementara truk mengalami rem blong sehingga tidak terkendali dan menabrak Gerbang Tol Ciawi 2. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini," ujarnya.
Sesaat setelah kejadian, petugas dari Representative Office 1 Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT) selaku pengelola Ruas Tol Jagorawi bersama Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) dan Kepolisian tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan dan segera melakukan pengaturan lalu lintas.
"Akibat kecelakaan ini, tiga gardu mengalami kerusakan, sehingga, hanya tujuh gardu yang masih beroperasi. Untuk mengurai antrean transaksi di GT Ciawi 2, RO1 mengoptimalkan penggunaan dua unit mobile reader dan bantuan tapping oleh petugas di lokasi," ungkapnya.
"Saat ini kami fokus pada percepatan evakuasi kendaraan yang terlibat dan segera melakukan perbaikan pada kerusakan gardu tol yang dibutuhkan agar tidak terjadi kepadatan yang berkepanjangan," ucap Alvin.
Baca juga: Babak Belurnya Sektor Pariwisata di Lembang |
Alvin mengingatkan pentingnya memastikan kondisi kendaraan sebelum berkendara, terutama kendaraan berat yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Hal ini perlu menjadi perhatian serius pihak berwenang untuk mengantisipasi kejadian yang lebih buruk di masa yang akan datang," pungkasnya.
(iqk/iqk)
