Kepolisian sedang mengintensifkan operasi pemberantasan premanisme yang makin hari semakin meresahkan. Di Jawa Barat, ratusan preman telah ditangkap oleh kepolisian baik di tingkat Polres hingga Polda.
Aksi premanisme di Jabar ternyata marak terjadi di daerah-daerah yang menjadi pusat industri. Para preman ini kerap melakukan aksi pemalakan, intimidasi hingga meminta jatah agar terlihat dalam bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, aksi premanisme di kawasan industri sudah muncul bahkan sebelum perusahaan membangun pabriknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau misalnya di wilayah industri atau di kawasan yang peruntukannya untuk industri, (premanisme terjadi) mulai dari misalnya pembebasan bahan, kemudian pengurugan tanahnya untuk bangun," kata Wahyu, Rabu (14/5/2025).
Tidak sampai di situ, aksi premanisme kemudian tetap berlanjut dan mengganggu industri dengan meminta jatah untuk menjadi 'agen' penyalur tenaga kerja. Selain di kawasan industri, aksi premanisme juga kerap terjadi di beberapa tempat lain seperti lokasi parkir hingga pasar.
"Kawasan tersebut juga bisa ada potensi aksi premanisme, atau tindakan-tindakan yang dilakukan oleh oknum," ucapnya.
Wahyu menyebut, aksi premanisme itu kerap melibatkan orang-orang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas). Karena itu, Pemprov Jabar kata Wahyu saat ini telah membentuk satgas khusus untuk menindak aksi premanisme.
"Kami pastikan aksi premanisme ini akan ditindaklanjuti oleh Satgas Anti Premanisme di mana di dalamnya ada Forkopimda, diketuai oleh Polda Jabar dan Polda Metro Jaya, melibatkan juga unsur TNI," terang Wahyu.
(bba/iqk)