Ratusan Warga Palabuhanratu Keracunan, Dinkes: Tak Masuk KLB

Ratusan Warga Palabuhanratu Keracunan, Dinkes: Tak Masuk KLB

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 10 Mei 2025 15:00 WIB
ilustrasi
Ilustrasi keracunan (Foto: Dok.Detikcom).
Sukabumi -

Peristiwa keracunan massal usai menyantap nasi kotak atau yang dikenal sebagai nasi jomet di Kampung Babadan, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (7/5/2025) malam lalu, tidak masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi. Ia memastikan, seluruh korban yang mengalami gejala mual, muntah, dan mulas telah tertangani dengan baik dan biaya perawatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Tidak, tidak masuk KLB. Seluruh pasien saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing dan sudah tertangani. Kita bantu menggunakan BPJS," kata Agus kepada detikJabar, Sabtu (10/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan, total ada 111 orang yang terdampak dalam kejadian tersebut. Ia menyebut, kecepatan penanganan oleh tim medis menjadi faktor kunci yang membuat kondisi warga cepat pulih dan tidak menimbulkan korban jiwa.

"Tim dari puskesmas, rumah sakit, dan Dinkes bergerak cepat. Begitu laporan masuk, langsung dikoordinasikan dengan berbagai pihak termasuk BPBD dan wilayah sekitarnya. Tidak ada yang sampai dalam kondisi kritis," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Agus mengatakan, bahwa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah dikirimkan untuk diperiksa di laboratorium. "Sampel makanan sudah kami kirim ke lab. Kami masih menunggu hasil pastinya, sementara dugaan awal mengarah pada kontaminasi bakteri," jelasnya.

Dinas Kesehatan saat ini masih melakukan pemantauan terhadap warga yang sebelumnya sempat dirawat di RSUD Palabuhanratu maupun di posko darurat. Warga juga diminta segera melapor jika mengalami gejala susulan.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat mengonsumsi makanan, terutama dari kegiatan besar seperti hajatan. Pastikan makanan diolah secara higienis," kata Agus.

Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena jumlah korban yang mencapai ratusan. Namun berkat sinergi cepat lintas sektor, situasi berhasil dikendalikan tanpa menimbulkan dampak berkepanjangan.




(sya/mso)


Hide Ads