Buntut Keracunan Massal, Operasional MBG di Tasik Dihentikan Sementara

Buntut Keracunan Massal, Operasional MBG di Tasik Dihentikan Sementara

Deden Rahadian - detikJabar
Jumat, 02 Mei 2025 16:52 WIB
Pasien diduga keracunan yang dirawat di Puskesmas Rajapolah.
Pasien diduga keracunan yang dirawat di Puskesmas Rajapolah. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar
Tasikmalaya -

Penyedia makanan bergizi gratis (MBG) yang menyebabkan ratusan siswa di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, keracunan dihentikan sementara operasionalnya. Penghentian itu dilakukan hingga keluar hasil uji laboratorium.

"Hasil mediasi malam tadi sambil menunggu hasil lab Dinas Kesehatan dan Polisi, di-off-kan dulu, dihentikan sementara," kata Danramil 1205 Rajapolah Kapten Inf Mukhlis Gozali.

Kabid Fasilitas Pelayanan kesehatan (Fasyankes) dan Tempat Usaha Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Epi Edward Lutpi bakal melakukan pemeriksaan penyedia MBG. Sebab, celah persoalan dugaan keracunan itu bisa muncul dari pengolahan atau bahan, hingga distribusi makanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu kami akan memeriksa sarana, cara pengolahan, penambahan tambahan pangan, hingga cara pendistribusian, karena semua ini banyak kerawanan bahan baku, pengolahan dan pengkaji distribusi," jelas Epi.

Pihaknya juga hati-hati dalam menentukan penyeban keracunan. Pasalnya, dari 3.480 pelajar yang menerima MBG, sebagiannya yang terdampak. "Ada yang kena dan ada yang tidak, padahal dari sumber yang sama, mungkin saja distribusi yang berbeda. Makanya kami cari tahu. Apa sebenaranya penyebabnya," kata Epi.

ADVERTISEMENT

"Kita melakukan penyelidikan epidemiologi bersama-sama dengan balai pengawas obat makanan Tasikmalaya," kata Epi.

Sementara itu, usai kejadian ini aktivitas belajar siswa di SMPN 1 Rajapolah tetap berjalan normal. Pihak sekolah menyebut banyak siswa yang tidak masuk. Tetapi belum dipastikan penyebabnya sakit atau izin biasa.

"Setiap kelas rata-raa dua sampai tiga orang siswa tidak sekolah. Ada yang sakit, ada yang izin. Kami tentu dalami dulu," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Rajapolah, Ucu Karni.

(sud/sud)


Hide Ads