Kata Farhan Usai Ratusan Siswa di Kota Bandung Keracunan Makanan MBG

Kata Farhan Usai Ratusan Siswa di Kota Bandung Keracunan Makanan MBG

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Jumat, 02 Mei 2025 15:00 WIB
Wali Kota Bandung M Farhan
Wali Kota Bandung M Farhan (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)
Bandung -

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan angkat bicara soal insiden keracunan massal makanan bergizi gratis (MBG) di SMPN 35. Ia mengatakan pihaknya akan memberi perlindungan kepada siswa sekolah di Kota Bandung agar kejadian serupa tidak terulang.

Meskipun, ia mengatakan, penindakan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan MBG tidak sesuai standar tersebut berada di luar kewenangan Pemerintah Kota Bandung.

"Memang bukan kewenangan dari pemerintah kota untuk memberikan tindakan kepada SPPG, tetapi kewenangan utama dari Pemkot Bandung adalah memberikan perlindungan kepada para siswa warga Kota Bandung. Jadi, kami akan bergerak berdasarkan tugas kami, melindungi dan memberikan keamanan kepada para siswa di Kota Bandung," ungkap Farhan, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karenanya, ia meminta Dinas Kesehatan untuk terus melakukan pemantauan terhadap kondisi siswa yang alami keracunan. Kabar baiknya, tak ada siswa yang mengalami kondisi serius.

"Dinas Kesehatan masih memantau dan memitigasi korban. Alhamdulillah tidak ada yang berkelanjutan. Insyaallah Senin sudah bisa sekolah lagi semuanya," terangnya.

ADVERTISEMENT

Untuk memastikan insiden serupa tidak terulang, ia juga meminta dinas-dinas terkait untuk turut memantau kualitas bahan makanan yang akan diolah oleh SPPG dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.

"Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan untuk memantau langsung semua kualitas bahan makanan yang sedang dan akan diolah oleh SPPG bersangkutan. Saya berkeyakinan Badan Gizi Nasional akan melakukan tugas pengawasan dan tindakan yang terukur untuk para SPPG yang bertugas di Kota Bandung," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, setidaknya 334 siswa SMPN 35 Kota Bandung mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG). Mereka mengalami gejala mual-mual hingga diare usai menyantap makanan tersebut. Beruntung, tidak ada siswa dengan gejala yang mengharuskan dirawat inap di rumah sakit.

"Sebagian besar berobat sendiri, ada yang ke puskesmas ke dokter itu sendiri datang. Ada satu orang yang berobat ke Salamun karena ayahnya kerja di Salamun, tapi tidak ada yang dirawat," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Kamis (1/5/2025). Ia juga memastikan telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium kesehatan.




(dir/dir)


Hide Ads