Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta penerima bantuan sudah harus mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Dedi juga ingin mereka yang mengikuti KB adalah pria sebagai kepala keluarga.
Program KB untuk pria di Jabar sendiri diketahui masih sedikit peminat. Berdasarkan laporan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), ada tiga metode KB untuk pria, yakni menggunakan kondom, pantang berkala dan vasektomi.
Dari tiga metode itu, jumlah akseptor KB pria masih didominasi penggunaan kondom dan hanya segelintir yang memakai metode vasektomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tahun 2024 akseptor KB Pria MOP (vasektomi) sebanyak 600 akseptor dan yang menggunakan kondom sebanyak 68.211 akseptor," ucap Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti saat dikonfirmasi, Rabu (30/4/2025).
Menurut Siska, masih minimnya akseptor KB pria di Jabar disebabkan karena berbagai faktor seperti masih kurangnya edukasi tentang KB pria hingga kentalnya mitos yang membuat masyarakat salah mengartikan efek samping dari mengikuti program KB.
"Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman, banyak pria maupun pasangan suami istri tidak mengetahui bahwa MOP adalah metode KB yang aman, efektif, dan relatif sederhana," ujarnya.
"Mitos dan kesalahpahaman sering kali tersebar luas, seperti anggapan bahwa vasektomi menyebabkan hilangnya gairah seksual atau impotensi. Sosialisasi dan kampanye mengenai MOP masih minim dibandingkan metode KB lain," sambungnya.
Selain itu, Siska menyebut, tidak semua fasilitas kesehatan di Jabar saat ini, menyediakan layanan untuk program KB khususnya vasektomi serta terbatasnya jumlah tenaga medis terlatih.
"Tidak semua fasilitas kesehatan menyediakan layanan vasektomi, terutama di daerah terpencil. Tenaga medis terlatih dalam prosedur MOP juga masih terbatas," ujar Siska.
Meski begitu, Siska memastikan DP3AKB Jabar akan terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti program KB. Di tahun 2025 ini, Siska mengatakan pihaknya menargetkan pemberian KB pria khususnya untuk vasektomi sebanyak 411 akseptor.
"Tahun 2025, target vasektomi dari BKKBN Perwakilan Jawa Barat yaitu sebanyak 411 akseptor," tutup Siska.
(bba/mso)