Kisah Gadis 14 Tahun yang Berakhir Tragis di Pinggir Kota Nairobi

Kabar Internasional

Kisah Gadis 14 Tahun yang Berakhir Tragis di Pinggir Kota Nairobi

Ahmad Masaul Khoiri - detikJabar
Sabtu, 26 Apr 2025 22:30 WIB
A male lion is seen at the Masai Mara National Reserve in Kenya 03 August 2002. More than a million wildbeests and zebras cross anually the border betwen Tanzanias Serengueti Plains and Kenyas Masai Mara National Reserve in search of fresh  grass and water. 
      AFP PHOTO/Pedro UGARTE / AFP / PEDRO UGARTE
Ilustrasi (Foto: AFP PHOTO/PEDRO UGARTE)
Jakarta -

Nasib tragis dialami anak perempuan berusia 14 tahun. Gadis tersebut tewas diterkam seekor singa.

Peristiwa nahas itu terjadi belum lama ini di pinggiran Kota Nairobi, Kenya. Kenya Wildlife Service (KWS) mengungkap awal mula gadis itu berakhir tragis.

Berdasarkan laporan, gadis itu diculik dari sebuah komplek perumahan di sebuah peternakan sebelah Taman Nasional Nairobi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir detikTravel, kejadian itu kemudian diketahui remaja lain dan penjaga hutan. Kemudian terlihat jejak menuju ke Sungai Mbagathi. Saat di titik lokasi, ditemukan sisa jasad anak sekolah.

Paula Kahunvu, Kepala Kelompok Konservasi WildlifeDirect menyebutkan kematian itu bukan insiden yang berulang kali terjadi.

ADVERTISEMENT

"Penilaian risiko dan memastikan komunikasi yang akurat dan real-time mengenai pergerakan dan perilaku satwa liar, terutama di daerah yang diketahui berisiko tinggi seperti Savannah Ranch (tempat remaja berusia 14 tahun itu terbunuh)," katanya.

Meskipun singa itu belum ditemukan, namun pihak KWS sudah melakukan antisipasi. Pemasangan perangkap hingga mengerahkan tim pencari hewan dilakukan.

Langkah ini juga diambil untuk mencegah serangan lebih lanjut. Terlebih lokasi Taman Nairobi terletak hanya 10 km dari pusat kota dan merupakan rumah bagi hewan-hewan seperti singa, kerbau, jerapah, macan tutul dan citah.

Taman ini dipagari di tiga sisi untuk mencegah hewan berkeliaran di kota. Namun, bagian terbuka terletak di selatan untuk memungkinkan hewan bermigrasi masuk dan keluar dari daerah tersebut.

Meskipun singa sering berkonflik dengan manusia di Kenya, terutama karena memperebutkan ternak, namun jarang sekali ada orang yang terbunuh.

"Pencegahan adalah garis pertahanan pertama dan terbaik," ujarnya.

Artikel ini sudah tayang di detikTravel




(msl/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads