Polisi masih memeriksa kejiwaan atau psikologi dari oknum Residen Anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Priguna Anugerah P alias PAP yang diduga memerkosa anak pasien di RSHS Bandung.
Informasi ini dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Surawan. "Belum (hasil psikologi), masih banyak tahap, tidak hanya sekali, beberapa kali test," kata Surawan dihubungi via sambungan telepon, Senin (21/4/2025).
Seperti diketahui, tes psikologi ini dilakukan untuk memperkuat alat bukti yang dikumpulkan pihak kepolisian dan tes psikologi dilakukan melibatkan tim gabungan psikologi forensik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Test dilakukan di Bandung, tahapannya ahli yang tahu," tambahnya.
Sementara itu, untuk rekonstruksi menurut Surawan bisa dilakukan jika hasil psikologi dan Puslabfor sudah diterimanya. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu arahan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Rekonstruksi bisa tidak dilakukan jika berkas pemeriksaan dinyatakan lengkap.
Tidak ada penambahan saksi dalam kasus ini. Hingga saat ini sudah 17 orang saksi yang diperiksa tim penyidik Ditreskrimum Polda Jabar
"Saksi diperiksa 17. Kan ada korban baru, kemudian, ada keluarga korban. 8 atau 9 (dari pihak RSHS)," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi pemerkosaan yang dilakukan pelaku terjadi pada Tanggal 10, 16 Maret di waktu sore hari dan Tanggal 18 Maret di waktu malam hari. Lokasi kejadian seluruhnya dilakukan di satu ruangan yang sama di Lantai 7 Gedung MCHC, RSHS Bandung.
(wip/yum)