Belakangan ini, media sosial X diramaikan dengan unggahan viral yang menyebutkan bahwa penggunaan pengharum ruangan semprot di kamar lembap dapat menyebabkan pneumonia. Informasi ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Namun, menurut ahli, penggunaan pengharum ruangan semprot sebenarnya masih diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat.
Dokter Spesialis Paru Agus Susanto menjelaskan bahwa kunci utama agar penggunaan pengharum ruangan tetap aman adalah memastikan sirkulasi udara di dalam ruangan berjalan baik.
"Yang terpenting adalah memastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang bagus. Jika tidak ada ventilasi, maka saat tidur, kita akan banyak menghirup partikel dari pengharum ruangan," ujar dr. Agus kepada detikcom, Rabu (16/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kamar yang lembap juga memperbesar risiko infeksi saluran pernapasan karena merupakan tempat berkembang biaknya kuman dan jamur.
"Kalau udaranya lembap, kuman dan jamur lebih mudah berakumulasi. Risiko infeksi bisa meningkat dua kali lipat," lanjutnya.
Cara Aman Menggunakan Pengharum Ruangan Semprot
Agar lebih aman, dr. Agus menyarankan teknik penggunaan yang lebih bijak. Pengharum ruangan sebaiknya disemprotkan terlebih dahulu, kemudian kamar dibiarkan selama beberapa saat sebelum dimasuki.
"Jika kita langsung masuk ke kamar setelah menyemprot, maka partikel kimia masih terkonsentrasi di area pintu. Risiko menghirup zat kimia jadi lebih besar," jelasnya.
"Tapi kalau didiamkan dan partikel sudah menyebar merata (terdispersi), maka penggunaannya bisa dikatakan aman," tambah dia.
Tips Penggunaan Obat Nyamuk Semprot dan Kebersihan Kamar
Tak hanya pengharum ruangan, hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan obat nyamuk semprot. Ia menyarankan agar obat nyamuk disemprot terlebih dahulu ke seluruh ruangan, lalu pintu kamar ditutup dan dibiarkan selama sekitar 15 menit agar partikel menyebar merata.
Selain memperhatikan sirkulasi udara dan waktu penyemprotan, kebersihan kamar juga harus dijaga. Partikel dari pengharum ruangan atau obat nyamuk dapat menempel di permukaan seperti sprei, kaca, dan meja.
"Sprei sebaiknya diganti secara berkala, minimal seminggu sekali. Permukaan kamar juga harus rutin dibersihkan, seperti meja dan kaca. Karena di situlah debu dan partikel kimia sering menumpuk," jelas dr. Agus.
Baca juga: Pengakuan Pawang Saat Wajahnya Digigit Ular |
Ia mengingatkan bahwa jenis atau merek pengharum ruangan apa pun tetap dapat memicu masalah kesehatan apabila digunakan di ruangan tanpa ventilasi yang memadai dan tidak dibarengi dengan kebersihan yang terjaga.
"Mau apa pun mereknya, bentuknya seperti apa pun, kalau sirkulasi udara buruk dan ruangan kotor, maka risikonya tetap tinggi," pungkas dr. Agus.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(sao/sud)