Jalan Berlubang Berhias Ban Berwarna Pink di Depan DPRD Sukabumi

Jalan Berlubang Berhias Ban Berwarna Pink di Depan DPRD Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 12 Apr 2025 15:52 WIB
Jalan rusak di depan Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi
Jalan rusak di depan Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Kondisi jalan tepat di depan gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Jalan Jenderal Sudirman, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, penuh lubang dan retakan.

Kawasan yang dikenal sebagai kompleks perkantoran Jajaway ini kini dijuluki warga sebagai 'jalan jedag-jedug', karena kondisinya yang sangat tidak rata dan mengeluarkan bunyi jedag-jedug saat roda ban kendaraan menggilas jalan tersebut.

Pantauan di lokasi, sejumlah lubang menganga di tengah jalan, bahkan beberapa titik lubangnya cukup dalam sehingga warga terpaksa menempatkan tanda seadanya seperti ban bekas untuk mengingatkan pengendara agar berhati-hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lama begini, heran juga kok di depan DPRD bisa seperti ini kondisinya. Bahaya buat pemotor, apalagi malam hari, kalau tidak hati-hati bisa jatuh, jadi lubang itu kalau kena roda kendaraan bunyinya jedag-jedug," kata Andi (37), salah seorang warga saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (12/4/2025).

Menurut Andi, lintasan jalan tersebut baru saja diperbaiki pada tahun 2024 kemarin, namun entah mengapa kondisi jalan tersebut kembali mengalami kerusakan. Ia berharap, pemerintah daerah segera melakukan tindakan konkret mengingat lokasi ini merupakan salah satu jalur utama yang sering dilalui.

ADVERTISEMENT

"Tahun kemarin padahal baru diperbaiki lintasan jalur ini, namun entah kenapa belum genap setahun ya sudah rusak lagi. Apalagi yang ditandai pakai ban bekas, itu sepertinya sudah jadi langganan cepat rusak," tuturnya.

"Ini kan di depan kantor pemerintahan, malu juga sebenarnya kalau dibiarkan begini. Kami harap segera diperbaiki supaya tidak ada korban," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ani (29), pengendara motor yang sehari-hari melintas di kawasan tersebut. Ia mengaku sudah pernah hampir terjatuh karena tidak menyadari adanya lubang yang cukup dalam.

"Sudah pernah hampir jatuh malam-malam karena tidak kelihatan lubangnya. Kalau sudah kejadian baru diperbaiki kan sayang," ujarnya.

Ani mengungkap beberapa waktu lalu, sejumlah warga sempat protes dengan 'menanam' pohon pisang di lintasan jalan itu. Namun hal itu tidak berlangsung lama setelah sejumlah pihak entah dari mana menambal lubang dengan semen.

"Ia sempat viral beberapa waktu lalu, ada yang tanam pisang. Tapi langsung mendapat tindakan, lubangnya ditambal semen," pungkasnya.




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads