47 Keluarga di Singajaya Garut Terancam Pergerakan Tanah

47 Keluarga di Singajaya Garut Terancam Pergerakan Tanah

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 07 Apr 2025 16:30 WIB
Lokasi kejadian Garut.
Lokasi kejadian Garut. Foto: Istimewa
Garut -

Lebih dari dua ratus orang warga Kampung Sawahjoho, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, terancam bencana pergerakan tanah. Pemkab Garut segera menetapkan status tanggap darurat untuk kejadian tersebut.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Aah Anwar Saefuloh, sedikitnya ada 47 keluarga yang terancam bencana ini. "18 keluarga terdampak secara langsung, 29 keluarga lainnya berada dalam zona terancam," ujar Aah kepada detikJabar, Senin, (7/4/2025).

Aah mengatakan, bencana pergerakan tanah di lokasi ini, mulai masih sejak awal tahun 2025, seiring dengan sering berlangsungnya hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Dampak terparah dari pergerakan tanah yang terjadi di sana, bisa membuat satu kampung porak-poranda, karena berada di atas ketinggian perbukitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya ini sudah terdeteksi sejak 27 Juni 2024 lalu, tapi saat itu belum semasif sekarang," ungkap Aah.

Terkait bencana alam yang mengancam ratusan warga Singajaya ini, Pemkab Garut bersikap dengan menerapkan status tanggap darurat bencana dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

Bupati Garut Syakur Amin menjelaskan, pihaknya sudah meninjau langsung ke lokasi dan berinteraksi dengan warga di sana. Selain menyatakan status tanggap darurat bencana, ada sejumlah instruksi dari Syakur. "Saya sudah instruksikan camat dan kepala desa untuk segera mencari lokasi relokasi gang aman, tidak terlalu jauh dan memiliki biaya yang terjangkau," ujar Syakur Amin.

Berdasarkan hasil pemantauannya di lapangan, kata Syakur, Pemkab Garut akan segera mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di lokasi, karena masyarakat tidak berani pulang ke rumah.

"Dari seminggu mereka tidak berani pulang ke rumah, karena khawatir tiba-tiba ada pergerakan tanah lagi," pungkas Syakur.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads