Bantu korban gempa di Myanmar, Bupati Karawang menyalurkan ratusan dus logistik berupa makanan dan alat tidur serta, obat-obatan untuk korban bencana gempa bumi 7,7 magnitudo yang terjadi pada Jumat (28/3/2025) kemarin.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menuturkan, pihaknya berupaya membantu korban bencana, terlebih ratusan umat muslim di Negeri Pagoda tersebut juga ikut terdampak jelang perayaan Idulfitri.
"Alhamdulillah hari ini, kita salurkan ratusan dus mie instan, ratusan dus obat-obatan dan alat tidur lipat, serta ratusan dus makanan instan lainya, untuk korban gempa di Myanmar," kata Aep, kepada detikJabar, Rabu (2/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan tersebut, kata Aep, merupakan kolektif sumbangan pribadinya, para aparatur sipil negara (ASN) dan anggota Kodim 0604 Karawang yang akan disalurkan melalui bantuan kemanusiaan yang akan dilakukan oleh Kodam III Siliwangi.
"Saya bersama pak Dandim berinisiatif, bantuan ini dari pribadi sumbangan para ASN dan pak Dandim juga, nantinya akan disalurkan oleh Kodam III Siliwangi," kata dia.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Dede Hermawan menjelaskan, skema penyaluran akan dilakukan oleh armada Hercules dari Mabes TNI.
"Di sini kita salurkan dulu ke Bandara Halim Perdanakusuma, setelah ditampung akan diterbangkan langsung ke Naypyidaw di Myanmar," ucapnya.
Dengan bantuan yang disalurkan, Dede Berharap, bisa ikut meringankan beban korban bencana yang mengguncang Myanmar, "Semoga bantuan ini bisa dapat meringankan beban saudara kita yang terdampak gempa di Myanmar," pungkasnya.
Upaya pencarian korban gempa di Myanmar terus dilancarkan dengan bantuan tim SAR dari berbagai negara. Sebanyak 73 personel Indonesia Search and Rescue (INASAR) diberangkatkan menuju lokasi terdampak gempa di Myanmar, Selasa (1/4).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan situasi di Myanmar mungkin lebih sulit ketimbang penugasan Basarnas ke Turki dan Suriah pada 2023 lalu.
"Mungkin situasi di sana lebih sulit karena diinformasikan komunikasi belum berjalan bagus, beberapa daerah listrik masih padam. Tentunya yang mendukung tim INASAR di sana sangat terbatas," ujarnya saat melepas para personel INASAR dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.
Bantuan yang dikirimkan Indonesia mencakup tim penyelamatan, tenaga medis, serta logistik yang dikirimkan menggunakan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747.
Ratusan orang diyakini masih terperangkap di Myanmar dan Thailand.
Gempa tersebut juga telah menewaskan lebih dari 2.700 orang dan meratakan sebagian besar Mandalay kota terbesar kedua di Myanmar yang dihuni sekitar 1,5 juta orang dan berjarak 60 kilometer dari pusat gempa di barat laut Kota Sagaing.
Selain itu, gempa itu juga menyebabkan 3.900 orang luka-luka dan 270 orang hilang.
(yum/yum)