Ribuan warga datangi Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung untuk menunaikan Salat Idul Fitri. Usai menunaikan Salat Idul Fitri warga tak langsung pulang, mereka dan keluarganya langsung mengabadikan momen Lebaran ini dengan berfoto di pelataran masjid.
Kemegahan bangunan masjid menjadi spot foto yang diburu oleh warga. Ada yang berswafoto dengan menggunakan kamera depan ponselnya, ada yang berfoto dengan ponsel dipasang di tongsis atau tongkat narsis, ada juga ponsel yang dipasang ke tripod.
Mereka sangat berbahagia, hal itu dapat ditunjukan dari mimik wajah para warga. Beragam pose juga dilakukan, ada yang pose sungkem, pose bebas dan ada juga pose saling bergandengan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di pelataran masjid, ada juga warga yang berswafoto di bagian luar kawasan Masjid Al Jabbar. Beda dengan kawasan dalam, di kawasan luar ada juru foto yang dapat digunakan jasanya oleh para pengunjung. Kehadiran juru foto ini dapat mempermudah warga yang ingin mendokumentasikan momen bahagianya di Masjid Al Jabbar.
Kehadiran ribuan warga ini, mendatangkan berkah bagi para juru foto yang ada di kawasan luar Masjid Al Jabbar.
"Sudah tiga tahun di sini. Dulu datang ke sini ikut sama kakak, ya di sini ada perkumpulannya," kata salah satu juru foto Messi Dwi Nugraha.
Messi menyebut, warga yang menggunakan jasanya bisa memilih apakah hasil jepretannya dikirim dalam bentuk file ke ponselnya atau dicetak langsung.
"1 foto dengan file dikirim Rp10 ribu, kalau mau dicetak Rp30 ribu," tuturnya.
Karena warga ingin cepat dan biar bisa langsung di update di media sosialnya banyak warga lebih memilih agar si juru foto kirimkan file mentahnya saja.
Messi mengakui, di momen seperti libur Lebaran atau libur panjang dia bisa meraup banyak uang dari jasa yang dilakukannya.
"Kalau lagi ramai Rp1 juta bisa, tapi sekuatnya kita saja, karena panas. Kalau sepi, Rp500 ribu juga gak nyampe," tuturnya.
Salah satu warga Intan, memilih difotokan oleh juru foto yang beroperasi di Masjid Al Jabbar agar hasilnya bagus.
"Supaya hasilnya bagus, lebih formal, ada yang mengarahkan, enggak seperti di foto sendiri," ujarnya.
Disinggung apakah hasil fotonya langsung dicetak, Intan sebut tidak. "Enggak kalau saya, filenya aja, biar bisa langsung dijadiin status WA," pungkasnya.
(wip/yum)