.webp)
Tak ramai lagi, itulah pemandangan Terminal Cicaheum, Kota Bandung dikala angkutan mudik Lebaran 2025. Tak ada penumpang yang berdesak-desakan di loket tiket, tak ada penumpang yang lesehan duduk di sekitar terminal dan tak ada lagi penumpang yang menunggu bus lama datang ke terminal.
Ya, pemandangan mudik Lebaran 2025, tak seperti tahun-tahun sebelumnya alias tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dirasakan Ujang, seorang pedagang asongan. Ujang sebut, kondisi seperti ini sudah terjadi usai COVID-19.
"Setelah corona saja, kondisinya seperti ini, tidak ramai lagi, gak tahu kenapa," kata Ujang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ujang menuturkan, biasanya di momen mudik lebaran menjadi momen bagi dia dan pedagang asongan lainnya meraup cuan. Bahkan menurut Ujang dia bisa meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat dalam momen mudik dan arus balik.
"Makin ke sini makin gak rame, berpengaruh sama penghasilan kita. Ya pasrah saja, mau gimana lagi," ujar Ujang.
Hal tersebut juga diamini oleh Engkus, salah satu sopir bus antar kota yang memiliki tujuan ke Tasikmalaya.
"Ya sama, bagi sopir juga. Penumpang yang menggunakan bus semakin turun, nggak kaya tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Engkus menyebut, beberapa tahun ke belakang sebelum COVID-19 di momen mudik seperti ini dia bisa melakukan dua hingga tiga ritase Bandung-Tasikmalaya, namun untuk sekarang susah.
"Bisa bolak-balik juga untung. Kadang disini isi, kembali lagi ke Bandungnya ngandelin penumpang yang naik di jalan atau pergi juga kalau bener-bener belum penuh, kita berangkat dan berharap ada penumpang yang naik di jalan," ujar Engkus.
Dilihat dari data yang dipublikasikan di Terminal Cicaheum, tahun 2018 pemberangkatan penumpang mencapai 46.852 orang dan 3.102 bus. Naik tahun berikutnya atau taun 2019, mencapai 50.927 penumpang dengan 3.520 bus. Untuk tahun 2020 tidak ada dara yang dikeluarkan karena ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
 Suasana Terminal Cicaheum di Mudik Lebaran 2025 Foto: Wisma Putra/detikJabar |
Tahun 2021, ada 3.157 dengan 425 bus yang melakukan pemberangkatan mudik, lalu naik pada tahun 2022 mencapai 23.436 penumpang dengan 1.831 bus, naik lagi di tahun 2023 mencapai 27.991 penumpang dengan 1.783 bus dan turun lagi di tahun 2024 yang mencapai 24.796 penumpang dengan 1.659 bus. Namun data tahun 2021 hingga 2024 dan dibandingkan dengan data 2018-2019 perbedaanya cukup jauh.
Kepala Terminal Cicaheum Asep Supriyadi mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan penurunan penumpang di Terminal Cicaheum pada angkutan mudik dari tahun ke tahun. Salah satunya diakibatkan penggunaan kendaraan pribadi.
"Dikarenakan banyak kendaraan travel dan kendaraan pribadi, terutama untuk jarak dekat antar kota," kata Asep.
Asep menyebut, sebelum menjamurnya motor banyak warga luar kota gunakan bus di Terminal Cicaheum untuk pulang ke kampung halamannya.
"Seperti tujuan Tasikmalaya, Garut, Pangandaran, Sumedang, Cirebon, Kuningan kebanyakan gunakan kendaraan pribadi," tuturnya.
Meski demikian, Asep sebut masih ada penumpang yang melakukan perjalanan dengan tujuan Jawa Tengah di Terminal Cicaheum.
"Cuman untuk AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang gunakan kendaraan umum yakni bus masih ada," pungkasnya.
(wip/dir)
