Apes! Kejebak di Jalan Tol gegara GPS

Kabar Internasional

Apes! Kejebak di Jalan Tol gegara GPS

Bonauli - detikJabar
Minggu, 30 Mar 2025 01:30 WIB
FAIRFAX, CA - DECEMBER 13:  The Google Maps app is seen on an Apple iPhone 4S on December 13, 2012 in Fairfax, California. Three months after Apple removed the popular Google Maps from its operating system to replace it with its own mapping software, a Google Maps app has been added to the iTunes store. Apple Maps were widely panned in tech reviews and among customers, the fallout resulting in the dismissal of the top executive in charge of Apples mobile operating system. (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Ilustrasi (Foto: GettyImages)
Jakarta -

Nasib sial dialami seorang turis asal Inggris. Dia terjebak masuk ke jalan tol menggunakan sepeda gegara mengikuti navigasi dari aplikasi.

Kejadian itu dialami oleh Emma Louise saat liburan di Sydney, Australia. Untuk berjalan-jalan, Louise menyewa Lime Bike.

Melansir detikTravel, Louise rencananya akan menjelajahi kawasan Central Business District (CBD). Saat memulai perjalanan, dia memasukkan alamat di aplikasi dan menggunakan mode jalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Louise terus memacu sepedanya. Tanpa disadari, mode aplikasi berubah ke kendaraan karena kecepatan sepeda. Louise merekam dirinya berdiri di tengah jalan dan meminta bantuan polisi.

"Saya menelepon polisi non-darurat dan mereka berkata "oke saya akan mengirim mobil polisi'," kata Louise.

ADVERTISEMENT

Louise kemudian menyadari tak menggunakan helm. Dia pun sadar bisa terkena denda.

"Saya tidak punya helm, mereka akan mendenda saya karena tidak mengenakan helm. Saya tidak tahu harus berbuat apa," ujar dia.

Di New South Wales (NSW), pengendara tak menggunakan helm akan didenda USD 410 dan denda antara USD 320 hingga denda yang ditetapkan pengadilan sebesar USD 2.200 atau sekitar Rp 36 juta karena tak mematuhi peraturan akses jalan.

Saat itu, transport for NSW mengirimkan dua pekerja tanggap darurat dan sebuah truk derek untuk membantu Louise keluar dari terowongan. Louise bahkan berterima kasih kepada petugas NSW yang menyelamatkannya.

"Peraturan dibuat untuk menjaga pengendara, dan orang-orang yang berbagi jalan atau jalur dengan mereka, tetap aman," kata seorang juru bicara kepada Yahoo News.

Sebagian besar terowongan tidak dirancang untuk penggunaan sepeda dan merupakan jalur kendaraan berkecepatan tinggi yang tidak memiliki infrastruktur atau ketentuan yang berlaku untuk pengendara sepeda atau pejalan kaki.

"Sangat penting juga bagi pengendara untuk selalu mengenakan helm, yang dapat secara drastis mengurangi risiko cedera saat terjatuh atau kecelakaan," kata jubir itu.


Artikel ini sudah tayang di detikTravel




(bnl/dir)


Hide Ads