3 Tahun Wanita Ini Keluarkan Keringat Aneh

Kabar Internasional

3 Tahun Wanita Ini Keluarkan Keringat Aneh

Khadijah Nur Azizah - detikJabar
Selasa, 25 Mar 2025 09:00 WIB
medical infusion iv drip saline solution in hand patient illness unwell
Ilustrasi dirawat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/sutichak)
Jakarta -

Hal aneh dialami seorang wanita di Italia. Selama 3 tahun ia mengalami kondisi dimana saat berkeringat, bukan keringat yang keluar.

Yang terjadi justru ia mengeluarkan keringat berupa darah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana nasib wanita ini?

Dikutip dari detikHealth, peristiwa ini dialami wanita 21 tahun asal Italia. Ia datang ke rumah sakit karena hal aneh yang dialaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada pemicu yang jelas untuk perdarahan tersebut, yang berlangsung selama satu hingga lima menit. Kadang-kadang perdarahan terjadi saat wanita muda tersebut sedang tidur, di waktu lain, saat ia berolahraga atau beraktivitas fisik.

Live Science melaporkan, saat dirawat di rumah sakit, pasien merasa tertekan dan mengalami serangan panik, dan ia menjadi terisolasi secara sosial karena malu dengan episode perdarahan yang dialaminya.

ADVERTISEMENT

Saat memeriksanya, dokter melihat apa yang mereka gambarkan sebagai "keluarnya cairan bernoda darah dari wajahnya," menurut laporan kasus yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal ini.

Dokter memeriksa cairan berdarah tersebut di bawah mikroskop dan memastikan adanya sel darah merah. Sel darah tersebut menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan buatan, atau anggapan bahwa wanita tersebut berpura-pura sakit.

Sel darah tersebut juga menyingkirkan berbagai kelainan yang menyebabkan "keringat berwarna", seperti kromhidrosis. Oleh karena itu, dokter mendiagnosis wanita tersebut dengan hematohidrosis, penyakit langka ketika "keringat darah" keluar secara spontan melalui kulit seseorang yang tidak terluka.

Seperti pada kasus hematohidrosis lain yang dilaporkan, para dokter tidak dapat menjelaskan secara pasti bagaimana atau mengapa wanita tersebut mengalami pendarahan melalui kulitnya yang tidak rusak.

Dalam laporan mereka yang menjelaskan kasus ini, mereka mencatat berbagai teori yang mencoba menjelaskan kondisi tersebut. Misalnya, beberapa orang menganggap penyakit sistemik yang memengaruhi pembekuan darah mungkin menjadi penyebabnya. Yang lain berpendapat bahwa aktivasi berlebihan dari sistem fight-or-flight mungkin berperan.

Artikel ini telah tayang di detikHealth

(kna/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads