Drake Passage, Lautan Terganas dengan Ombak Setinggi Gedung 8 Lantai

Kabar Internasional

Drake Passage, Lautan Terganas dengan Ombak Setinggi Gedung 8 Lantai

Rachmatunnisa - detikJabar
Senin, 24 Mar 2025 04:30 WIB
Drake Passage
Drake Passage (Foto: CNN)
Bandung -

Drake Passage, atau Selat Drake, adalah jalur laut paling menakutkan di dunia yang membentang antara Tanjung Horn, Amerika Selatan, dan Kepulauan Shetland Selatan, Antartika. Perairan ini terkenal dengan arus lautnya yang ekstrem, angin kencang, suhu membekukan, serta ombak yang bisa mencapai 25 meter-setinggi gedung delapan lantai.

Kombinasi elemen-elemen alam yang ganas menjadikan jalur ini sebagai salah satu tantangan terbesar dalam dunia pelayaran.

Apa Itu Drake Passage?

Drake Passage memiliki lebar sekitar 800 kilometer dan panjang 1.000 kilometer, menjadikannya jalur laut terpendek yang menghubungkan benua Antartika dengan daratan lainnya. Namun, jalur ini juga menjadi salah satu rintangan terbesar dalam eksplorasi Antartika, karena kondisi perairannya yang ekstrem baru memungkinkan manusia menginjakkan kaki di benua es tersebut pada abad ke-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selat ini dinamai berdasarkan Sir Francis Drake, seorang penjelajah Inggris abad ke-16 yang mengelilingi dunia antara tahun 1577 dan 1580. Meskipun Drake sendiri tidak pernah berlayar melalui jalur ini, ekspedisinya membuktikan kepada Inggris bahwa ada perairan terbuka di selatan Amerika Selatan yang memungkinkan pelayaran keliling dunia.

Sementara itu, dalam bahasa Spanyol, jalur ini disebut Mar de Hoces, mengacu pada navigator Spanyol Francisco de Hoces, yang menemukan perairan ini pada tahun 1525 saat berlayar melalui Selat Magellan. Baru pada tahun 1616, Willem Schouten dari Dutch East India Company menjadi orang pertama yang memimpin ekspedisi melewati Cape Horn dan Selat Drake.

ADVERTISEMENT

Mengapa Drake Passage Begitu Berbahaya?

Drake PassageDrake Passage Foto: IFL Science

Selat Drake dikenal sebagai salah satu perairan paling ganas di dunia karena beberapa alasan.

Arus Laut Terkuat di Dunia

Drake Passage menjadi jalur utama bagi Antarctic Circumpolar Current (ACC), salah satu arus laut terkuat di dunia yang mengalir tanpa hambatan daratan. ACC membawa sekitar 600 kali lebih banyak air daripada Sungai Amazon, menciptakan arus yang sangat kuat dan sulit diprediksi.

Angin dan Gelombang Raksasa

Pada garis lintang ini, angin kencang bisa berhembus tanpa terhalang daratan selama ribuan kilometer, menciptakan badai besar dan ombak yang luar biasa tinggi. Gelombang di jalur ini bisa mencapai 25 meter, atau setara dengan gedung delapan lantai, membuat perjalanan melintasi Drake Passage menjadi pengalaman yang penuh tantangan.

Suhu Membekukan

Air di Selat Drake sangat dingin, yang bisa menyebabkan hipotermia dalam hitungan menit jika seseorang jatuh ke laut.

Minimnya Daratan untuk Perlindungan
Tidak adanya pulau atau daratan besar di sekitar jalur ini membuat kapal-kapal tidak memiliki tempat berlindung dari badai, sehingga perjalanan melintasi perairan ini sangat bergantung pada kekuatan kapal dan keterampilan navigasi awaknya.

Bagaimana Rasanya Berlayar Melintasi Drake Passage?

Bagi banyak pelaut, menyeberangi Selat Drake adalah ujian ketahanan fisik dan mental. Dalam beberapa kasus, kondisi bisa sangat buruk sehingga kapal seperti terombang-ambing di dalam "mesin cuci raksasa" selama berjam-jam.

Pada Hari Natal 2019, enam kru penjelajah berhasil menjadi orang pertama yang mendayung melintasi jalur ini dalam pertempuran selama 13 hari melawan cuaca ekstrem. Colin O'Brady, salah satu anggota kru, menggambarkan pengalaman itu sebagai mengerikan dan membuat mereka kehilangan berat badan serta mengalami halusinasi karena kurang tidur.

Meski demikian, dengan kemajuan teknologi, kini banyak kapal ekspedisi modern yang bisa membawa wisatawan menyeberangi Drake Passage dengan relatif lebih nyaman. Perjalanan ke Antartika melalui jalur ini tetap menjadi pengalaman yang penuh tantangan, tetapi juga sangat berharga.

Lyndon File, manajer perusahaan tur G Adventures, menggambarkan perjalanan melintasi Drake Passage sebagai "harga yang harus dibayar" untuk mencapai Antartika. "Ketenangan dan kedamaian Antartika sebanding dengan turbulensi dan drama di Drake. Keduanya adalah dua sisi dari mata uang yang sama: Anda tidak bisa mendapatkan yang satu tanpa yang lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Kyle Jordan, manajer media G Adventures, menggambarkan pengalaman tersebut sebagai "ujian sejati" dalam perjalanan laut. "Saya merasa seperti pakaian kotor di mesin cuci dengan siklus putaran 36 jam. Saya belum pernah mabuk laut sebelumnya, tetapi perjalanan ini benar-benar menguji batas saya," katanya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads