Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Jumat 21 Maret 2025, dari mulai nyawa Asep Rodiana melayang usai tertimpa mobil boks di Lembang hingga ratusan kios di Pasar Jumaah Purwakarta terbakar.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Nyawa Asep Melayang gegara Tertimpa Truk Boks
Seorang pengendara sepeda motor tewas tertimpa satu unit truk boks di Jalan Raya Kolonel Masturi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban diketahui atas nama Asep Rodiana (39) yang mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi D 5401 CH. Sementara kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas itu yakni truk boks dengan nomor polisi B 9881 UXY yang dikendarai Farhan Fauzi (19).
"Kami terima laporan telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Kolonel Masturi. Satu orang meninggal dunia, yakni pengendara motor," kata Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana saat dikonfirmasi hari ini.
Kecelakaan maut itu berawal saat truk boks datang dari arah Cisarua menuju Lembang. Saat di lokasi kejadian, kendaraan oleh ke arah kanan sehingga tak bisa dikendalikan pengemudinya.
"Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor berusaha menyalip truk tersebut. Tapi truk oleng ke kanan sehingga korban terbawa, lalu terperosok ke selokan dan menimpa korban," kata Hadi.
Hadi mengatakan korban diduga tewas di lokasi kejadian. Namun korban sempat dibawa ke RSUD Cibabat oleh petugas untuk memastikan kondisinya.
"Korban diduga meninggal di lokasi kejadian, kemudian kami bawa ke RSUD Cibabat. Setelah itu kami fokus melakukan evakuasi yang selesai sekitar 1 jam lamanya," kata Hadi.
Hadi mengatakan ruas Jalan Kolonel Masturi yang merupakan rute alternatif menuju Lembang memang rawan kecelakaan karena konturnya berkelok dan naik turun.
"Maka itu kami imbau pengendara berhati-hati saat melintasi jalur ini. Terutama kendaraan besar seperti bus dan truk dilarang melintasi jalur ini," kata Hadi.
Satgas Khusus Antipreman di Jabar
Maraknya aksi premanisme yang meminta jatah kepada pelaku usaha di Jawa Barat membuat pemerintah daerah turun tangan. Untuk mengatasi keresahan masyarakat, Pemprov Jabar segera membentuk satuan tugas (Satgas) khusus.
Aksi premanisme akhir-akhir ini membuat resah warga di beberapa daerah seperti di Bekasi dan Subang. Mereka meminta uang dengan modus pungutan liar hingga sumbangan THR.
Karena itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bakal segera membentuk satgas khusus yang ditugaskan untuk menangani aksi premanisme. Satgas ini rencananya bakal bertugas secara resmi pekan depan.
"Yang paling utama itu ke depan bagaimana cepat ditangani, maka segera dibentuk (Satgas Premanisme). Mungkin hari ini akan segera dibuat, Senin mungkin SK nya keluar," kata Dedi di DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat (21/3/2025).
Dedi mengungkapkan, Satgas Premanisme itu bakal diberi perlengkapan khusus untuk memberantas preman. Adapun anggotanya, akan terdiri dari TNI dan Polri.
"Satgas untuk menangani premanisme itu terdiri dari unsur Polri, TNI dan POM atau PM (Polisi Militer) dan itu nanti ada lembaga khusus yang menangani di kabupatennya," terangnya.
"Nanti ada perlengkapan khusus dan ada nomor telepon khusus," imbuhnya.
Dia juga merespon aksi premanisme yang terjadi di Bekasi dan Subang. Dedi mengaku selalu berkoordinasi dengan kepolisian untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
"Saya berkomunikasi tiap hari itu dengan para Kapolres kemudian dengan Kasat Reskrim langsung dan malam juga kan di Subang sudah berani tuh Kasat nangkap preman. Di Bekasi yang ormasnya sudah minta maaf walaupun menurut saya minta maaf saja tidak cukup, harus ada langkah-langkah hukum," tandasnya.
'Bubuk Setan' Antarkan PNS Cianjur ke Jeruji Besi
A, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur diamankan BNNK Cianjur dini hari tadi. A diketahui kerap mengkonsumsi bubuk setan atau sabu dan obat-obatan terlarang. Selain itu, A juga dinyatakan positif setelah jalani tes urine.
Kasatpol PP Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo, mengatakan diamankannya A berawal dari adanya laporan dari warga melalui unggahan media sosial. Dalam postingan salah seorang warganet tersebut disebutkan jika A diduga kerap mengonsumsi narkoba jenis sabu.
"Setelah mendapatkan laporan tersebut, atas instruksi bapak bupati kami langsung berkoordinasi dengan BNNK Cianjur untuk melakukan tes urine terhadap A yang merupakan staf di Satpol PP," kata Djoko saat ditemui di Kantor BNNK Cianjur di Jalan Raya Cibeber hari ini.
Menurut dia, saat akan dites urine, A sempat tidak diketahui keberadaannya. Namun setelah dipancing, PNS tersebut akhirnya berhasil diamankan di kawasan Jalan Siliwangi.
"Saat mendatangi rumahnya dan rumah keluarganya, A ini tidak ada. Kemudian dipancing untuk bertemu di kawasan Jalan Siliwangi. Akhirnya A ini datang dan kami beserta BNNK langsung mengamankannya untuk melakukan tes urine," jelasnya.
Plt Kasatpol PP Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Dia mengatakan, dari hasil tes urine, ternyata A diketahui positif mengkonsumsi narkoba. Pihaknya pun langsung menyerahkannya ke BNNK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Setelah di tes urine, hasilnya positif. Kami langsung serahkan yang bersangkutan ke BNNK Cianjur. Jadi ini diamankan berdasarkan laporan dan kami sendiri yang serahkan A ini," ujar.
Katim Pencegahan BNNK Cianjur Arum Sari Kusuma Wardani, mengatakan dari hasil tes urine terungkap jika A tidak hanya mengkonsumsi narkoba jenis sabu tetapi juga obat-obatan terlarang.
"Yang bersangkutan (A, red) positif sabu, benzo, dan amfetamin. Dia juga sudah mengakui menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang," kata Arum.
Bahkan lanjut dia, terungkap jika A sudah mengkonsumsi narkoba dan obat terlarang sejak 2016. "Iya sudah sejak 2016 dia mengkonsumsi sabu dan obat terlarang. Terakhir dia mengkonsumsi itu tiga hari lalu. Dilakukannya di rumahnya, tidak di kantor," ungkapnya.
Menurut dia, BNNK masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap A untuk memastikan apakah PNS di Satpol PP ini sebatas menyalahgunakan atau turut mengedarkan.
"Kita masih dalami, apakah sebatas mengkonsumsi atau juga mengedarkan. Kita akan lakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti, sehingga nanti dipastikan apakah akan dilakukan rehabilitasi atau diproses hukum lebih lanjut," pungkasnya.
6 Preman Diringkus Polisi Usai Palak Sopir Truk
Enam preman tak berkutik saat diringkus aparat kepolisian di Subang. Mereka ditindak lantaran bikin resah melakukan pemalakan di kawasan industri Kabupaten Subang.
Keenam preman itu diciduk Tim Jatanras Satreskrim Polres Subang yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun. Penindakan ini berdasarkan laporan masyarakat yang resah atas perilaku premanisme. Selain itu, penindakan ini juga sesuai komitmen Polres Subang untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bagi investor di kawasan industri Subang.
"Kami mengamankan enam orang diduga pelaku yang melakukan pemerasan, pungli atau premanisme di kawasan industri Subang Smart Politan yang berlokasi di Cipeundeuy. Pelaku langsung kita giring ke markas," ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu kepada detikJaba hari ini.
Ariek menuturkan ragam modus dilakukan preman untuk menarik uang yang mayoritas korbannya sopir truk. Salah satunya menjual paksa air mineral kemasan botol dengan harga Rp 10 ribu per botol. Selain itu, mereka juga meminta uang parkir untuk masuk ke kawasan industri Subang Smarpolitan.
"Para pelaku ini menjual air mineral secara paksa dan meminta uang parkir RP 5.000 per kendaraan kepada para sopir dan pekerja pembangunan pabrik mobil listrik di Kawasan Industri Subang Smart Politan," katanya.
Kasat Reskrim Polres Subang AKP Bagus Panuntun menambahkan selain mengamankan 6 pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa beberapa air mineral yang dijual oleh pelaku, serta uang tunai sebesar Rp.100 ribu hasil dari penjualan air mineral dan parkir dan buku rekapan.
"Keenam pelaku premanisme ini diamankan di tiga titik yakni pintu masuk Kawasan Industri Subang Smart Politan dan dua titik lainnya di kawasan Industri," ucapnya.
Akibat perbuatannya, keenam pelaku diamankan di Mapolsek Cipeundeuy dan terancam pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan.
Bagus menegaskan, Polri tak akan segan untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi premanisme dan menghambat iklim investasi di Subang.
Hal ini merupakan komitmen Polri untuk memastikan dunia usaha terbebas dari ancaman kelompok tertentu demi kepentingan pribadi atau kelompok.
"Sesuai komitmen Kapolri, Polri akan menindak tegas aksi premanisme berkedok apapun yang melakukan pemerasan, pungutan liar, atau aksi yang merugikan dunia usaha serta menghambat investasi," ungkap Bagus.
Jajaran Polres Subang mengimbau seluruh pengusaha dan masyarakat agar tidak ragu melaporkan segala bentuk pemerasan, intimidasi, atau gangguan terhadap investasi yang dilakukan siapapun.
"Kami menjamin perlindungan bagi pelapor dan akan menindaklanjuti setiap laporan secara profesional. Jangan takut untuk melapor jika merasa dirugikan oleh praktik premanisme. Masyarakat dan pengusaha dapat melaporkan melalui hotline layanan Kepolisian 110 untuk melaporkan segala bentuk gangguan keamanan dan tindak premanisme," pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi tindak tegas yang dilakukan jajaran polres Subang. Diharapkan secara masif melakukan upaya penertiban premanisme yang mengganggu kenyamanan masyarakat Jawa barat
"Saya ucapkan terima kepada jajaran polres Subang, Kapolres, Kasat Serse yang telah melakukan tindakan tegas terhadap enam preman yang mengganggu di kawasan industri Surya Cipta Subang semoga seluruh tindakannya bisa membuat efek jera kepada siapapun yang mengganggu proses investasi di Jawa Barat dan tidak memberikan rasa aman dan nyaman ke warga kabar," ujar Dedi Mulyadi melalui akun TikTok-nya.
"Teruslah melakukan tindakan tegas kepada siapapun di Jabar yang mencederai prinsip-prinsip kehidupan masyarakat silih asah silih asuh, semoga kita semua bisa terus bekerja dengan baik demi kepentingan rakyat bangsa dan negara," katanya menambahkan.
Pasar Jumaah Purwakarta Kebakaran
Ratusan kios yang berada di gedung pasar Swalayan Pasar Jumaah, Purwakarta ludes terbakar. Api dengan cepat meluluh lantahkan barang-barang di dalam toko tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Purwakarta Kota AKP Ahmad Sodikin mengatakan api diduga berawal dari bagian belakang gedung pasar ini yang berada di gardu listrik. Namun dia belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran.
"Belum tahu penyebabnya, tapi menurut informasi api berawal dari belakang, di bagian belakang ada gardu listrik," ujar Ahmad kepada detikJabar hari ini.
Ahmad menyebutkan, api dengan cepat merembet karena di dalam banyak barang yang mudah terbakar. Menurutnya, terdapat beberapa toko yang saat kejadian sudah membuka tokonya.
"Ini yang beroperasi 30 persen dari jumlah kios yang ada, cuma untuk jumlah belum diketahui, kita masih mengumpulkan data," katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang pakaian, Indr bisa pasrah saat hanya bisa menyelamatkan sebagian kecil barang jualannya. "Saya masih di rumah, pas ke sini api masih kecil, tapi hanya beberapa menit api langsung besar," kata Indri.
Indri mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Bahkan ia sudah belanja barang baru untuk dijual di moment Lebaran.
"Ini diselamatkan oleh tetangga dan hanya tersisa ini, padahal udah beli stok baru untuk Lebaran," katanya.
Hal sama diucapkan Emoh. Ia yang baru mau membuka kiosnya mendengar suara letupan dari arah belakang bangunan pasar, ia langsung lari untuk menyelamatkan diri dan tidak sempat menyelamatkan barang-barang.
"Pas mau buka toko, suara beledug-beledug dari belakang gak lama api muncul kami semua lari, saya jualan warung dan ada kios juga," ucapnya singkat sambil menangis.
Sementara seorang ibu yang baru datang langsung pingsan melihat kondisi pasar terbakar. Ia merupakan salah satu pedagang di pasar tersebut. Tim medis langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.
(wip/sud)