Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Rabu (19/3/2025), beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca detikJabar. 75 Warga Jabar Korban TPPO Dipulangkan, Dua rumah rusak akibat longsor di Kabupaten Ciamis hingga nelangsa kurir di Sukabumi kehilangan motor plus paket. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini :
75 Warga Jabar Korban TPPO Dipulangkan
Sebanyak 75 warga Jawa Barat yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar telah dipulangkan ke Indonesia. Mereka dipulangkan bersama ratusan WNI lainnya
Diketahui, pemerintah memulangkan 564 WNI pekerja online scam di Myanmar. Pemulangan dilakukan oleh Satgas Gabungan dari KBRI Yangon, KBRI Bangkok, dan Polri yang dikomandoi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Dari jumlah WNI itu, 75 diantaranya tercatat merupakan warga Jawa Barat. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebut proses pemulangan dilakukan bertahap oleh pemerintah pusat.
"Berdasarkan informasi sementara yang masuk ke kami itu ada sekitar 75 yang berasal dari Jawa Barat," ucap Kabid Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Jabar, Hendra Kusuma, Rabu (19/3/2025).
"Kedatangan mereka akan dibagi menjadi tiga penerbangan, dua penerbangan di hari ini dan satu besok dan semuanya akan di transitkan di Pondok Gede tempatnya di Wisma Haji," sambungnya.
Hendra menjelaskan, pihaknya bakal berkoordinasi setelah para korban TPPO itu ditampung di Wisma Haji sebelum nantinya dipulangkan ke keluarga masing-masing. Namun sebelum itu, menurutnya, akan ada SOP yang mesti dilalui para 75 warga Jabar yang menjadi korban TPPO tersebut.
"Kita punya standard operating prosedur seperti biasa, nanti kami juga berkolaborasi dengan teman-teman di BP3MI Jawa Barat. Sampai hand over kepada keluarga," tutup Hendra.
Korban Banjir Bandang Bandung Barat Bakal Direlokasi
Puluhan warga korban banjir bandang di Kampung Guha Mulya dan Cibarengkok, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak menolak direlokasi.
Hal itu lantaran rumah mereka yang ada di bantaran Sungai Cimeta kerap kali diterjang banjir. Seperti kejadian banjir bandang pada Sabtu (15/3/2025), yang dinilai sebagai banjir terparah sejak beberapa tahun terakhir.
Salah satunya Dian Kusdiani (38), yang tak menolak direlokasi. Terlebih rumahnya rusak parah usai peristiwa banjir bandang akhir pekan lalu. Saat ini ia masih mengungsi di rumah kerabatnya.
"Ya siap kalau harus pindah, asalkan kita tinggal menempati rumahnya saja. Terus kalau bisa juga jangan terlalu jauh," kata Dian saat ditemui, Rabu (19/3/2025).
Ia mengaku, keselamatan anaknya terancam jika terus tinggal di rumahnya sekarang. Namun keterbatasan ekonomi membuatnya tak sedikit pun sempat terpikir pindah rumah.
"Memang khawatir kalau banjir lagi, apalagi kalau malam. Anak kasihan, cuma kan kalau pindah sendiri enggak punya uang. Kebetulan tadi Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) datang, menjanjikan relokasi," kata Dian.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjanjikan korban banjir bandang luapan Sungai Cimeta untuk direlokasi. Hal itu setelah Dedi mengecek lokasi terdampak banjir pada Rabu siang.
"Lokasi ini tanahnya akan terus tergerus air sungai. Bahan bangunannya akan mudah rusak, makanya kalau tetap tinggal di sini agak berbahaya," kata Dedi Mulyadi.
Tebing Longsor di Ciamis
Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Ciamis pada Selasa (18/3/2025), mengakibatkan longsor. Akibat longsor tersebut dua rumah rusak di Dusun Sigung 2, Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.
Bagian dapur rumah milik Emah (65) dan Pulung mengalami kerusakan hingga terancam ambruk. Dua keluarga berjumlah 9 jiwa itu kini mengungsi ke rumah kerabatnya. Selain merusak rumah, longsor juga mengancam dua rumah lainnya dan sebuah kolam ikan.
Pantauan detikJabar, warga berjibaku membereskan material longsor yang merusak sebagian rumah warga. Pemilik rumah memperbaiki tebing longsor agar rumah tidak ambruk saat kembali terjadi hujan deras.
"Hujan dengan intensitas tinggi dan disertai angin kencang mengakibatkan tebing kolam longsor merusak sebagian bangunan 2 rumah. Dua keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani, Rabu (19/3/2025).
BPBD Ciamis telah melakukan penanganan dengan mendatangi lokasi. BPBD Ciamis berkoordinasi dengan aparat setempat dan melakukan assessment serta drop logistik kedaruratan.
"Penanganan telah kami lakukan dan memberikan logistik kedaruratan serta sembako untuk para korban," jelasnya.
Emah (65), salah satu pemilik rumah, menceritakan detik-detik rumahnya terbawa longsor. Pukul 21.30 WIB, Emah bersama keluarganya sudah terlelap tidur. Kemudian Emah terbangun karena kaget mendengar ada suara retakan-retakan dan getaran.
"Kaki saya gemetar tidak berani keluar. Saya membangunkan anak-anak. Terdengar retakan kemudian terasa ada getaran, awalnya saya kira gempa," ujar Eman saat ditemui di lokasi kejadian.
            
            
            
            
            (sya/iqk)