Sejak bergabung dengan tim pabrikan Ducati, Marc Marquez langsung menunjukkan performa agresif di lintasan. Bahkan, pebalap berjuluk The Baby Alien itu sukses mengamankan kemenangan dalam empat balapan yang telah ia jalani. Dengan pencapaian tersebut, Marquez berpeluang besar mengguncang rekor yang dimiliki Valentino Rossi!
Dilansir detikSport dari Motosan.es, Rabu (19/3), Marquez baru saja mencetak kemenangan ke-90 dalam karier balapnya. Dengan tren positif ini, ia memiliki peluang besar untuk mengejar catatan kemenangan Rossi yang mencapai 115.
Tak hanya soal jumlah kemenangan, bersama tim pabrikan Ducati, Marquez juga berpotensi menyamai jumlah gelar juara dunia yang dimiliki The Doctor. Saat ini, Marquez telah mengoleksi delapan gelar, hanya terpaut satu dari torehan Rossi yang mengoleksi sembilan gelar juara dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Legenda balap asal Italia, Giacomo Agostini, meyakini bahwa Marquez akan mampu memecahkan rekor milik Rossi. Bahkan, ia juga menilai bahwa pebalap berusia 32 tahun itu bisa saja melampaui pencapaiannya sendiri.
"Saya yakin dia akan melampaui rekor milik Valentino. Saya harap, dia tak bisa mencapai rekor saya, namun kalaupun bisa, saya akan menjadi orang pertama yang memberinya selamat," ujar Agostini.
"Marc, tanpa diragukan lagi, adalah pebalap paling 'cattivo' (jahat dalam arti positif) yang pernah saya saksikan. Dan menurut saya, Marquez saat ini menjadi lebih kuat, lebih tegas, serta lebih tajam setelah semua yang telah ia lalui," tambahnya.
Agostini mengungkapkan bahwa sejak awal kemunculannya di MotoGP, ia sudah melihat potensi Marquez sebagai ancaman bagi Rossi di lintasan.
"Ketika Marc pertama kali tampil di MotoGP, dia mengalahkan Vale dengan keberanian seorang pemuda yang tidak takut jatuh atau terluka. Namun, terkadang Tuhan berpaling darimu, dan kini dia telah menyadari serta memahami hal itu," tuturnya.
"Dia telah menjalani empat operasi, bangkit kembali, dan meninggalkan tim terkuat di dunia, Honda. Kemudian, ia bergabung dengan tim satelit dan berhasil memenangkan tiga Grand Prix. Saya tegaskan, dia adalah seekor 'hewan terluka' yang ingin menguji dirinya sendiri," tutup Agostini.
Artikel ini telah tayang di detikOto
(yum/yum)