Kriopreservasi, Upaya Menghidupkan Kembali Jasad yang Dibekukan

Kabar Internasional

Kriopreservasi, Upaya Menghidupkan Kembali Jasad yang Dibekukan

Rachmatunnisa - detikJabar
Senin, 17 Mar 2025 04:00 WIB
Ilustrasi pasien di rumah sakit
Ilustrasi pasien. Foto: iStock
Bandung -

Kemajuan sains dan teknologi, serta meningkatnya keinginan manusia untuk hidup lebih lama, mendorong lahirnya alternatif berani dalam dunia medis: kriopreservasi (cryopreservation).

Seperti namanya, 'cryo' mengacu pada proses pembekuan tubuh dengan biaya yang sangat tinggi, mencapai USD 200 ribu (Rp 3,2 miliar). Teknologi ini bertujuan untuk mengawetkan tubuh agar di masa depan dapat dihidupkan kembali atau diberi kesempatan hidup baru.

Sebuah perusahaan asal Jerman, Tomorrow Bio, menawarkan layanan pengawetan seluruh tubuh atau hanya otak dengan biaya USD 80 ribu (Rp 1,3 miliar). Prosedur ini dilakukan dengan mendinginkan tubuh hingga suhu -198 derajat Celsius, yang menginduksi keadaan biostasis, memungkinkan pelestarian tubuh untuk pemulihan di masa mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi yang Lebih dari Sekadar Pembekuan

Meskipun kriopreservasi sering dikaitkan dengan pembekuan tubuh, teknologi yang digunakan Tomorrow Bio jauh lebih kompleks.

Dikutip dari Indy100, perusahaan ini menjelaskan bahwa kriopreservasi adalah proses khusus yang bertujuan untuk mencegah terbentuknya kristal es di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan parah.

ADVERTISEMENT

Alih-alih membekukan tubuh secara langsung, dokter menggunakan larutan krioprotektan, yang serupa dengan antibeku medis. Larutan ini berfungsi melindungi jaringan tubuh dari kerusakan ketika suhu turun di bawah nol.

Hingga saat ini, penelitian mengenai kriopreservasi masih terus berkembang, dan belum ada teknologi yang mampu menghidupkan kembali manusia setelah diawetkan.

Prospek Kriopreservasi di Masa Depan

Tomorrow Bio optimistis terhadap kemungkinan keberhasilan prosedur ini di masa depan. Mereka berpendapat bahwa tidak ada alasan biologis yang mendasar yang menghalangi proses pemulihan.

Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair pada suhu -196°C, yang tidak memerlukan listrik. Hal ini memastikan perlindungan terhadap pemadaman listrik dan membuat pengawetan jangka panjang lebih ekonomis.

Sebagian besar dana dari layanan kriopreservasi ini disalurkan ke lembaga perawatan pasien, Tomorrow Patient Foundation (TPF). Lembaga ini menginvestasikan dana dalam usaha berisiko rendah dengan laba 1-2% di atas inflasi per tahun. Keuntungan tersebut cukup untuk menutupi biaya perawatan pasien, termasuk nitrogen cair yang digunakan dalam proses pengawetan.

Strategi ini dirancang untuk memastikan bahwa pasien dapat diawetkan tanpa batas waktu, hingga teknologi memungkinkan proses pemulihan. Meskipun belum dapat dipastikan kapan atau apakah pemulihan benar-benar dapat terjadi, Tomorrow Bio tetap menegaskan bahwa tidak ada batasan waktu untuk kriopreservasi, sehingga pasien dapat diawetkan dalam jangka panjang sambil menunggu terobosan ilmiah di masa depan.

Artikel ini telah tayang di detikINET.

(rns/sud)


Hide Ads