Suara Ridwan Kamil Usai KPK Geledah Rumahnya

Jabar Sepekan

Suara Ridwan Kamil Usai KPK Geledah Rumahnya

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 16 Mar 2025 13:30 WIB
Rumah Ridwan Kamil.
Rumah Ridwan Kamil. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Bandung -

Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat ini sedang menjadi sorotan. Namanya muncul setelah KPK menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJB).

Kelimanya adalah mantan Dirut BJB Yuddy Renaldi (YR) hingga Pimpinan Divisi Corporate Secretary BJB Widi Hartoto (WH). Selanjutnya pengendali Agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri, Ikin Asikin Dulmanan (ID), pengendali PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE) dan PT BSC Advertising, Suhendrik (S), serta pengendali Agensi Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB) dan PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB), Sophan Jaya Kusuma (SJK).

KPK mengumumkan status penetapan tersangka pada Kamis (13/3/2025). Meskipuan kelimanya belum ditahan, tapi mereka sudah dicekal berpergian ke luar negeri atas kasus yang disebut menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 222 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun yang menjadi topik perbincangan, sebelum penetapan tersangka itu diumumkan, KPK terlebih dahulu telah menggeledah rumah RK di Jalan Gunung Kencana, Kelurahan Cimbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung pada Senin (10/3/2025). Dari penggeledahan tersebut, ada sejumlah dokumen dan barang yang disita KPK.

RK sendiri sudah membenarkan soal kabar penggeledahan itu. Melalui keterangan tertulis, ia menyebut kedatangan KPK terkait perkara dugaan korupsi di Bank BJB.

ADVERTISEMENT

"Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB," kata Ridwan Kamil saat itu.

Saat itu, kata RK, KPK datang dengan membawa surat tugas resmi. Karenanya, dia memastikan bersifat koperatif saat tim KPK berada di kediamannya.

"Tim KPK sudah menunjukkan surat tugas resmi, dan kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung dan membantu tim KPK secara professional," terangnya.

Namun untuk apa tim KPK mendatangi kediamannya, Ridwan Kamil enggan berkomentar. "Hal-hal terkait lainnya kami tidak bisa mendahului tim KPK dalam memberikan keterangan, silakan insan pers bertanya langsung kepada tim KPK," tandasnya.

Menariknya, sejak kabar ini tersiar, Golkar sebagai partai bernaung RK juga sempat kesulitan untuk menghubungi mantan Gubernur Jabar tersebut. Sebab sebagai kader partai, Golkar bakal membantu proses hukum untuk RK.

"Jujur sampai hari ini kami belum bisa berkomunikasi," kata Sekretaris DPD Golkar Jabar MQ Iswara saat diwawancarai wartawan di Bandung, Kamis (13/3/2025).

Iswara mengaku, dirinya secara pribadi telah menghubungi Ridwan Kamil ataupun keluarganya untuk menawarkan pendampingan hukum atas kasus yang menjerat nama Ridwan Kamil. Tapi pada saat itu, belum ada respons dari Ridwan Kamil.

Hingga kemudian, pada Sabtu (15/3/2025), Iswara memastikan sudah bisa berkomunikasi langsung dengan RK. Iswara memastikan Ridwan Kamil saat ini berada di Bandung dan dalam keadaan baik-baik saja.

"Alhamdulillah kami sudah berkomunikasi dengan Pak Ridwan Kamil. Tadi malam Pak Ridwan Kamil itu menghubungi melalui ponsel stafnya. Saya kan kemarin sampaikan belum berhasil komunikasi, nah tadi malam sekitar jam 22.00 WIB kami berkomunikasi," kata Iswara di Tasikmalaya.

Iswara memaparkan beberapa poin percakapan via sambungan telepon itu, di antaranya kondisi dan posisi keberadaan pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut. Poin kedua yang disampaikan adalah komitmen Ridwan Kamil untuk taat dan mengikuti proses hukum.

"Beliau juga menyampaikan pesan bahwa tentunya akan siap kooperatif mengikuti apa yang diminta oleh penyidik KPK," kata Iswara.

Iswara menambahkan, Ridwan Kamil menyadari konsekuensi sebagai seorang gubernur atas apa yang terjadi di bawahannya. Meski demikian Ridwan Kamil mengaku tidak terkait dalam perkara korupsi yang merugikan negara ratusan miliar rupiah itu.

"Kang Emil juga menyampaikan bahwa sebagai gubernur saat itu, jika ada permasalahan di bawah, tentunya sudah sebuah konsekuensi, sebagai sebuah risiko jabatan, untuk memberikan informasi," kata Iswara.

"Tapi beliau menegaskan bahwa Insyaallah beliau tidak terkait dengan hal tersebut. Itu saya mengutip apa yang disampaikan, itu adalah kalimat yang disampaikan Ridwan Kamil," kata Iswara.

Terkait sikap atau langkah Partai Golkar sendiri terhadap apa yang menimpa Ridwan Kamil, Iswara mengaku tak ingin berandai-andai. Karena saat ini status Ridwan Kamil masih sebagai saksi.

"Pak Ridwan Kamil ini kan pengurus DPP Golkar ya, Ketua Bidang Kebijakan Politik. Sebenarnya saya tidak ingin berandai-andai, karena saat ini statusnya saksi, tapi apabila nanti Kang Emil membutuhkan pendampingan hukum, ya tentunya DPP Golkar siap untuk memberikan pendampingan," pungkasnya.

(ral/sud)


Hide Ads