Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Salman ITB sedang melakukan persiapan untuk kegiatan itikaf. Bagi warga Bandung yang ingin beribadah di 10 hari terakhir Ramadan di masjid ini, pendaftaran itikaf di Masjid Salman sudah dibuka.
"Kalau itikaf standar ya, kita sudah buka pendaftaran sejak 1 Ramadan, walaupun publikasinya belum dikencangkan. Sekarang setiap bada Ashar ada stand pendaftaran, kita juga saat ini sedang menghitung kebutuhan tenaga kebersihan dan keamanan, karena biasa jemaah membludak," kata Dirut Eksekutif Masjid Salman ITB Salim Rusli kepada detikJabar di Masjid Salman ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Sabtu (15/3/2025).
Terkait jumlah jemaah yang akan melakukan itikaf di Masjid Salman ITB, Salim menyebut sekitar 400-1.000 orang jemaah. Namun untuk jumlah, biasanya tergantung hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari bisa bukan tanggal ganjil mungkin di angka 400-500, tapi kalau malam ganjil, 21, 23, 25, 27 bisa 700-1.000 jika dihitung dengan yang nggak daftar," ungkapnya.
Menurut Salim, bagi yang mendaftar akan dipungut biaya untuk makan sahur atau makan sahur jemaah yang dikoordinir oleh panitia Masjid Salman.
"Bedanya daftar atau enggak, kalau yang daftar kita sediakan makan sahur. Untuk berbuka sudah disediakan, gratis. Ada, biaya makan sahur Rp25 ribu, tapi tidak hanya makan, ada juga buku panduan itiqaf dan ada juga produk sponsor, tapi untuk yang daftar minimal 5 hari," jelasnya.
Sementara untuk tempat salat akan menggunakan masjid, untuk tidur jemaah akan menggunakan ruangan berbeda dimana jemaah pria di masjid dan jemaah wanita di aula.
"Kita gunakan ruangan masjid dan aula. Masjid untuk jamaah pria dan aula untuk jemaah wanita. Kalau salat yang wanita turun dulu, pas tidur dipisahkan, supaya nyaman," ujarnya.
Disinggung apakah jemaah boleh membawa tenda, itu diperbolehkan, tapi disarankan lebih baik tidur di masjid saja karena saat ini sedang musim hujan.
"Boleh saja nggak masalah, nggak melarang, tapi takutnya kalau pakai tenda becek ya, karena musim hujan, bisa saja enggak masalah," tuturnya.
"Tapi bisanya keluarga pas makan sahur kumpul lagi, yang pria tidur di tempat pria dan wanita juga gitu, sahur bareng, paling kalau anaknya ada yang dibawa ibunya atau bapaknya. Tapi pengalaman saya yang pakai tenda nggak banyak, apalagi sekarang musim hujan," terangnya.
Salim meminta kepada warga agar daftar di jauh hari dan tidak mepet ke hari H untuk mengantisipasi antrean.
"Jadi teknisnya supaya daftar sebelum hari H masuk, ada Stand di sini atau daftar ke Instagram kita. Tapi lebih banyak mendaftar offline, misalnya besok tanggal 21, udah di bada ajarnya sudah banyak, entah membokong sehari, tiga hari, lima hari atau 10 hari," paparnya.
![]() |
Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan
Salim menurutkan bagi jemaah yang akan beritikaf di Masjid Salman agar mematuhi peraturan yang diterapkan DKM Salman selama pelaksanaan kecil ini.
"Di luar yang membatalkan puasa, merusak pahala puasa, dia nggak boleh keluar area masjid. Mandi dan wudhu sudah disediakan di sini, laundry bisa titip ke panitia, kita juga bika layanan laundry. Tidak ada larangan khusus," tuturnya.
Salim juga berpesan kepada jemaah, jika nanti hendak menggunakan toilet atau wudu antreannya panjang, diharapkan memakluminya.
"Pertama, dengan segala kerendahan hari kami berterima kasih kepada jemaah yang beritiqF di sini mudah-mudahan jiwa melayani dengan baik," ujarnya.
"Kalau laporan membludak, karena kami tidak mau melarang yang mau beritikaf dan suasana terjadi krodit atau antrian wudhu dan toilet panjang kami mohon maaf," pungkasnya.
(wip/orb)