Keyakinan yang Salah Aang soal Istri-Anak Picu Kontroversi

Jabar Sepekan

Keyakinan yang Salah Aang soal Istri-Anak Picu Kontroversi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 15 Mar 2025 13:30 WIB
Aang Encis.
Aang Encis (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Aang Encis tak pernah menyangka bahwa video klarifikasinya yang menyebut istri dan anaknya selamat dari banjir akan menjadi kontroversi.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, ia menyatakan bahwa istrinya, Santi alias Zahra, dan anaknya, Nurul, telah pulang ke kampung halaman di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak.

Namun, kenyataan berkata lain. Jasad Santi dan Nurul ditemukan tertimbun di reruntuhan kontrakan mereka. Publik pun bertanya-tanya, bagaimana mungkin Aang bisa tetap berdagang di pasar saat warga dan tim SAR berjibaku mencari keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, setelah semua terungkap, Aang mencoba meluruskan ceritanya. Ia menegaskan bahwa video tersebut dibuat berdasarkan kejadian yang ia alami, bukan karena ia sengaja menyembunyikan fakta.

Kisah di Malam Nahas

Aang Encis.Aang Encis. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Pada sore sebelum kejadian, Aang pulang dari pasar ke rumah kontrakannya dengan membawa sayur asem dan ikan asin untuk dimasak. Saat itu, ia menelepon istrinya untuk menanyakan apakah makanan sudah matang.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, istrinya mengatakan bahwa makanan belum matang karena ia sedang sholat dan wiridan.

Ketika hujan mulai turun sekitar pukul 18.00 WIB, Aang membeli gorengan dan kembali ke rumah. Setelah mengambil makanan yang sudah matang, ia membawanya ke tokonya yang berjarak sekitar 40 meter dari kontrakan.

Saat itu, listrik sudah padam. Karena repot membawa makanan sambil memakai payung, ia meninggalkan ponselnya di rumah.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Santi datang ke toko. Ia menyampaikan keinginannya untuk pulang ke kampung halamannya.

"A, mau pulang ah," kata Santi, seperti ditirukan Aang

"Mau pulang ke mana?" tanya Aang kala itu.

"Ke rumah di Sirnarasa," jawabnya.

Setelah berpamitan, Santi kembali ke kontrakan untuk bersiap. Namun, ia sempat kembali ke toko untuk berpamitan sekali lagi.

"Dia balik lagi ke toko bilang katanya jadi pulangnya. Saya cuma bilang hati-hati di jalan," kenang Aang.

Saat itu, banjir mulai merendam pasar. Tak lama, Santi kembali datang ke toko, kali ini membawa Nurul, anak mereka yang masih berusia tiga tahun.

Mereka berpamitan untuk terakhir kali. Setelah itu, Aang kehilangan komunikasi dengan istrinya.
Ia mencoba menelepon menggunakan ponsel pegawainya, tapi panggilannya tak diangkat.

Belakangan, ia baru tahu bahwa saat itu Santi sedang menelepon adiknya.

"Saya menelepon pakai telepon pegawai ke istri, tapi enggak diangkat. Kalau tandanya sih nyambung," kata Aang.

Dalam percakapan terakhir mereka, Santi mengabarkan bahwa air mulai masuk ke rumah.

"Waktu itu sekitar jam 21.00 WIB, dia masih memperlihatkan video situasi rumah ke adiknya. Air mulai naik ke pintu," ujar Aang.

Sekitar pukul 21.00 WIB, Santi masih berbicara dengan adiknya. Ia sempat mengeluhkan pegal, lalu menutup telepon. Sejak itu, tidak ada kabar lagi.

Keyakinan yang Salah

Saat kontrakan istrinya roboh, Aang sama sekali tidak berpikir bahwa Santi dan Nurul masih ada di dalam.

"Begitu saya melihat sendiri bangunan kontrakan hancur, saya enggak kepikiran kalau istri saya masih ada di situ. Saya pikir dia sudah pulang ke rumah orang tuanya, karena kan dia sudah pamit. HP saya juga di dia," jelasnya.

Saat ada warga yang memberi tahu bahwa istrinya kemungkinan menjadi korban, Aang tetap bersikeras bahwa Santi sudah pulang.

Di tengah kebingungannya, seseorang datang dan menyarankan agar ia membuat video klarifikasi.

"Yang merekam video itu bukan saya yang minta. Waktu itu ada orang datang dan bilang, 'Kalau yakin istri pulang, bikinlah video klarifikasi.' Saya enggak tahu siapa yang waktu itu bikin video," kata Aang.
Video itu pun viral dan menjadi kontroversial.

Tak lama setelahnya, jasad Santi dan Nurul ditemukan tertimbun di bawah puing kontrakan.

Tuduhan Pintu Terkunci dan Klarifikasi Aang

Seiring dengan viralnya video klarifikasi itu, muncul tuduhan baru: Aang disebut-sebut sengaja mengunci istrinya di dalam kontrakan. Ia membantah keras tuduhan itu.

"Informasi itu bohong. Faktanya, istri saya masih bisa merekam video dan mengirimnya ke adiknya. Di video itu, pintu kontrakan jelas dalam keadaan terbuka," tegasnya.

Aang juga menambahkan bahwa setiap kali banjir datang, istrinya memang biasa pulang kampung.

"Biasanya memang setiap banjir begitu, istri mudik. Besoknya ke pasar. Supaya enggak diomelin, saya bersih-bersih sampai malam. Warga juga sudah tahu, setiap malam toko saya buka," katanya.

Setelah jasad Santi dan Nurul ditemukan, Aang akhirnya pergi ke pemakaman.

"Sudah dua kali saya ke sana. Dimakamkan di samping rumah, tanah pribadi. Saya nikah sama istri saya ini masih ada hubungan saudara jauh," ujarnya.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads